Kartika meyakini keberlangsungan INA akan panjang mengingat dukungan dari sisi peraturan hingga prinsip kehati-hatian dalam proses operasional lembaga. Kartika menilai keberpihakan pemerintah dalam membuat peraturan terkait INA akan mampu menguatkan lembaga ini untuk masa yang akan fatangt.
"Oleh karena itu dari segi politik tidak mudah untuk berubah di masa depan dan juga jika ada pergantian pemerintahan, saya kira lembaga ini akan berumur lebih panjang," lanjut Kartika.
Kartika menambahkan, INA juga akan menjalin kerja sama dengan lembaga investasi global. Kerja sama tersebut, dia sampaikan, akan memberi banyak masukan dalam perbaikan iklim investasi dalam negeri.
Menurut Kartika, pemerintah akan selalu mencari pandangan yang seimbang antara kepentingan nasional dengan kepentingan komersial investor bisa sama-sama tercapai. "Sehingga kami juga dapat memastikan kepentingan pemerintah dan kepentingan investor komersial adalah keseimbangan yang tercermin dalam kesepakatan tersebut," ungkap Kartika.
Meski terbuka dalam investasi, Kartika menegaskan pemerintah tetap akan mempertahankan kontrol untuk aset-aset strategis. Kartika mengatakan investor swasta juga harus mampu menciptakan nilai dan mencapai target yang diharapkan dari penciptaan nilai tersebut.
Kartika menilai hal ini merupakan tantangan bagi Indonesia untuk menciptakan nilai bersama demi memastikan tercapainya kepentingan negara dan juga kepentingan investor.
"Saya pikir sebagian besar investor akan mulai melihat langsung ke aset dan tingkat perlindungan, hingga ke tingkat aset setelah sepenuhnya pengelolaan dilaksanakan. Dengan memiliki kesuksesan awal ini. Kami berharap kami dapat menempatkan lebih banyak aset di masa depan," tutur Kartika menambahkan.