Dengan teknologi perusahaan, UMKM dapat mengisi formulir aplikasi online yang simpel, mengirimkan beberapa dokumen, lalu menerima persetujuan pinjaman dalam 3 hari kerja.
Grup Modalku juga telah mengadakan kerja sama regional dengan Lazada, Zilingo, dan Bank CIMB agar dapat turut melayani UMKM dalam ekosistem mereka.
Pendana di Thailand pun akan dapat masuk ke platform crowdfunding Funding Societies untuk mengakses kesempatan mendanai berbagai pinjaman usaha. Melalui aktivitas pendanaan, pendana mendapatkan diversifikasi alternatif investasi yang menarik.
Di tengah pandemi Covid-19, manajemen risiko Grup Modalku yang kuat telah mempertahankan tingkat default pinjaman di bawah 2 persen. Dengan lisensi crowdfunding dari SEC, Grup Modalku dapat membawa platformnya ke Thailand untuk turut memberdayakan UKM dan pendana lokal.
Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya mengatakan bahwa pihaknya berharap dengan semakin luasnya jangkauan Grup Modalku di Asia Tenggara, khususnya Thailand, mereka bisa mendukung lebih banyak UMKM berpotensi untuk mengembangkan bisnisnya.
"Komitmen kami untuk memberikan fasilitas pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan UMKM juga ditunjukkan dengan menjadi salah satu penyelenggara P2P lending yang memiliki izin di 4 negara Asia Tenggara. Melalui kolaborasi antar negara, Grup Modalku akan terus berinovasi untuk menjadi platform fintech terpilih bagi seluruh stakeholder kami." Ujar Reynold.
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pendana platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital.
Sampai saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman usaha sekitar Rp 21,8 triliun kepada lebih dari 3,7 juta transaksi pinjaman.