Senin 15 Feb 2021 13:31 WIB

Apkulindo Dukung Restoran Berbasis Aplikasi Online

Apkulindo menyebut, tantangan terbesar adalah mengubah metode penjualan restoran.

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pegawai melayani pesanan pelanggan dengan sistem take away di salah satu kafe di Jalan Sumur Bandung, Kota Bandung (ilustrasi). Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) mendukung inovasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha kuliner yang mengubah strategi bisnisnya dari konvensional menjadi bisnis secara online pada masa pandemi Covid-19.
Foto:

 

Melonjaknya jumlah transaksi online dan bertambahnya jumlah pelaku usaha kuliner, diiringi dengan persaingan yang ketat serta dampak dari pandemi Covid-19 membuat para pengusaha harus mengalami tantangan yang besar untuk tetap bisa bertahan, salah satunya dengan melakukan pengurangan karyawan.

"Kita itu sekarang bingung dan dilema. Niatnya tidak mau kurangi karyawan, tapi kalau begitu omzet kita nungging. Kita tidak mau kurangi tapi memang kita tidak bisa operation. Ibaratnya kalau sekarang naik motor itu kita jatuh tidak pakai helm. Tidak terbayang seperti apa rasanya," ujar Bedi.

Gilang Margi Nugroho selaku pemilik Kepiting Nyinyir yang juga pengurus Apkulindo mengatakan, bisnisnya pada masa pandemi Covid-19 masih tetap mendapatkan keuntungan. Gilang mengungkapkan, hal itu bisa terjadi karena usahanya lebih fokus pada bisnisnya, bukan fokus kepada menjual.

 

Kata bisnis dan menjual sepintas terlihat memiliki arti yang sama, namun ia menjelaskan ada perbedaan antara berjualan dan berbisnis. "Kita harus punya beberapa media sosial karena setiap media sosial itu masyarakatnya berbeda-beda, demand-nya berbeda-beda. Saya selama ini merasa okay kita sudah terkenal di sosial media Instagram, tapi begitu kami punya TikTok ternyata malah banyak dapet sales dari TikTok," sebut Gilang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement