Ia mengatakan, komoditas padi diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dari sebelumnya maksimal 3 ton per ha menjadi mendekati 5 ton per ha. Adapun jagung juga ditargetkan bisa naik hingga 5-6 ton per ha. Menurut dia, Kementan tidak ingin memasang target yang tinggi pada Food Estate Sumba Tengah lantaran masih dalam tahap pengembangan pertama.
Selain itu, petani-petani setempat juga masih sangat tradisional sehingga dibutuhkan pembinaan secara intensif. "Kita berharap dengan masuknya Food Estate dikawal teknologi dan kita perbaiki olah lahan bisa meningkatkan produktivitasnya," katanya.
Adapun alasan dipilihnya kawasan tersebut sebagai Food Estate karena faktor kesejahteraan masyarakat setempat yang berada di bawah garis kemiskinan. Menurutnya, kondisi petani setempat cukup keterbelakangan kemampuan sehingga harus mendapat sentuhan pemerintah.
Di satu sisi, terdapat lahan yang potensial untuk dijadikan sebagai Food Estate. "Pemerintah setempat juga sudah menjaring beberapa off taker dan kita lagi persiapkan kelembagaan petani untuk dibentuk korporasi sehingga petani bisa menjual satu pintu. Itu mimpi kita," ujarnya.