Kemudian khusus bagi program PEN UMKM juga koperasi, dianggarkan sebesar Rp 123,46 triliun. "Di antaranya untuk subsidi bunga, penempatan dana bagi restrukturisasi UMKM, dan insentif semacam pajak lalu pembiayaan koperasi lewat LPDB," jelas Ahmad.
Pelaku UMKM Jakarta Ety Setiawati berharap, pemerintah memberikan solusi bagi UMKM agar bisa mendapatkan modal di masa pandemi yang serba terbatas. Sebab, selama ini dirinya mengaku belum memperoleh bantuan dari pemerintah.
"Mungkin (nantinya) pemerintah tidak hanya memikirkan koperasi dan pelaku UMKM kecil, tapi juga UMKM seperti kita. Soalnya kita punya banyak tenaga kerja. Kami berharap ada solusinya bagaimana dapatkan pinjaman modal dengan relaksasi waktu lebih panjang," ujarnya pada kesempatan serupa.
Pemilik Batik Gobang Jakarta itu mengungkapkan, sangat terkejut pada awal pandemi. Usahanya pun lumpuh, karena untuk keluar rumah saja, Ety merasa takut.
"Pada kuartal II keuangan sudah mulai menipis. Sebanyak 60 persen karyawan di rumahkan, 40 persen masih dipekerjakan namun dengan gaji 50 persen," tutur dia.