EKBIS.CO, BANDUNG -- Persediaan vaksin Covid-19 di dunia sangat terbatas, sementara permintaan untuk vaksin ini sangat tinggi. Indonesia termasuk salah satu negara tercepat yang memberikan vaksin ini untuk masyarakatnya.
Untuk tahap awal, pada Januari dan Februari 2021, sebanyak satu juta tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin Coronavac dari Sinovac. Berikutnya, sebanyak 17 juta lebih petugas pelayan publik seperti TNI dan Polri akan mendapatkan vaksin Covid-19 pada Februari hingga Maret 2021.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto menyampaikan, dalam keadaan pandemi Covid-19 seperti saat ini, seluruh dunia berusaha menyediakan vaksin bagi rakyatnya. Hal ini dilakukan untuk menekan angka penularan atau penyebaran Covid-19.
Hal ini mengakibatkan banyak negara dihadapkan pada isu kecepatan untuk memberikan vaksin Covid-19 untuk masyarakat. "Sehingga isu suplai vaksin Covid-19 menjadi tantangan kita semua," ujar Bambang dalam siaran persnya, Selasa (16/2).
Untuk dapat mendatangkan vaksin-vaksin ini, kata dia, Bio Farma memerlukan modal kerja untuk pembelian importasi bulk Vaksin Covid-19 dari Sinovac pendanaan pihak ketiga yakni perbankan. Adapun jenis pendanaan yang diperlukan adalah fasilitas pembiayaan modal kerja revolving dalam dolar AS dan sublimit fasilitas Trade Financing dengan skema clean basis.
Baca juga : Vaksinasi Nakes dan Tenaga Penunjang Capai 95,73 Persen
Sebagai tindak lanjut atas kebutuhan pendanaan tersebut, lanjut Bambang, Bio Farma sedang menjalin kerja sama pembiayaan dengan Himpunan Bank Milik Pemerintah (Himbara) dan bank swasta(Mandiri, BRI, BNI, BTN, Maybank, Danamon, dan HSBC).
Untuk kerja sama dengan Maybank Indonesia, Bio Farma menjalin kerja sama melaui unit usaha syariah Maybank Indonesia. UUS Maybank menyediakan fasilitas pembiayaan berbasis syariah kepada Bio Farma atas peran sentralnya dalam penanggulangan Covid-19 melalui pengadaan vaksin.