Rencana tersebut juga tertuang dalam bahan materi Susiwijono. "Kemungkinan untuk kebijakan dengan kategori segmen di atas 1.500 cc, bergantung pada hasil evaluasi atau efektivitas di tiga bulan pertama (re: penurunan 100 persen untuk segmen di bawah 1.500 cc)," seperti dikutip di bahan paparan.
Susiwijono menyebutkan beberapa dasar alasan pemerintah untuk memberikan insentif PPnBM ke kendaraan di bawah 1.500 cc terlebih dahulu. Salah satunya, pemerintah ingin fokus mendorong konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah yang merupakan pasar utama segmen kendaraan tersebut.
Pangsa pasar dari segmen kendaraan yang dituju pun terbilang besar. Susiwijono menuturkan, share kendaraan dengan penggerak 4x2 di bawah 1.500 cc mencapai 40,8 persen pada tahun lalu.
Selain itu, pemerintah ingin mendorong kegiatan manufaktur lokal. Oleh karena itu, dalam tahap awal ini, insentif PPnBM ditujukan untuk kendaraan yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 70 persen.