Deflasi yang tercatat lebih dalam pada kelompok administered prices relatif normal di awal tahun akibat adanya normalisasi tarif angkutan. Khususnya pada tiket pesawat setelah masa perayaan dan libur akhir tahun.
Di sisi lain, inflasi inti terus mengalami tren penurunan menjadi 1,56 persen (yoy) dan 0,14 persen (mtom) dibandingkan 1,60 persen (yoy) pada bulan sebelumnya dan 0,18 persen (mtom) pada bulan yang sama pada tahun lalu.
Inflasi inti yang rendah sejalan dengan pelambatan aktivitas ekonomi setelah serentetan bencana alam. Sementara itu, adanya lonjakan infeksi Covid-19 memaksa pemerintah untuk kembali menerapkan berbagai langkah pembatasan parsial mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali untuk mengurangi penyebaran virus.
Dengan inflasi yang masih di bawah target dalam beberapa bulan terakhir, Riefky menganjurkan Bank Indonesia (BI) untuk terus menjaga stance kebijakan moneter yang akomodatif. "Tujuannya untuk mendukung upaya pemulihan," katanya.