Kamis 18 Feb 2021 15:57 WIB

Premi Bruto Asuransi Umum Diperkirakan Rp 77,53 T pada 2025

Pembatasan aktivitas menyebabkan penurunan permintaan asuransi umum.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolandha
Ilustrasi asuransi/investasi
Foto:

Asuransi kredit sempat mengalami pertumbuhan positif ketika mencatatkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 72,1 persen antara 2017 dan 2019. Tren ini dikarenakan adanya peningkatan kesadaran dan penerapan Strategi Keuangan Inklusi Nasional 2016 yang memperluas pendanaan untuk usaha mikro, kecil dan menengah.

Di sisi lain, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan (PA&H) diperkirakan tumbuh pada tahun ini didukung oleh peningkatan kesadaran masyarakat terhadap produk asuransi kesehatan. Jenis asuransi ini menyumbang delapan persen dari premi asuransi umum.

"Karena kebijakan yang memberikan manfaat rawat inap dan telemedicine Covid-19 semakin meningkat, kategori ini diperkirakan tumbuh dengan CAGR 7,03 persen selama 2021-2025 dan dapat memitigasi penurunan dari lini bisnis lain," tulis laporan Globaldata.

Kebijakan fiskal yang diberikan pemerintah telah membantu mengendalikan pelambatan ekonomi. Dengan banyaknya sektor yang dibuka, kenaikan bertahap dilaporkan terjadi di seluruh sektor pada kuartal keempat tahun lalu. Industri asuransi pun ikut mengalami rebound.

 

Raj menyimpulkan, prospek jangka panjang untuk industri asuransi umum Indonesia masih positif. "Usulan peraturan yang mengizinkan perusahaan asuransi umum untuk menerbitkan PAYDI (Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi) dan produk asuransi umum unit link jangka panjang dapat membantu meningkatkan penetrasi asuransi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement