Sementara itu, varietas unggul Detap 1 memiliki rata-rata hasil sebesar 2,70 ton per ha. Varietas yang dilepas pada tahun 2017 ini memiliki keunggulan tahan pecah polong dengan rata-rata jumlah polong sebanyak 72 polong per tanaman.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, varietas unggul ini diharapkan dapat menggerakkan peningkatan produksi nasional. "Pentingnya fungsi benih yang berkualitas untuk mendongkrak pencapaian produksi yang tinggi. Karena itu, benih yang dilepas oleh balai komoditas harus terus dikembangkan, disebarkan, dan dipergunakan di lahan petani," ujar Syahrul.
Oleh karena itu, kata dia, pengembangan varietas kedelai perlu dilakukan dan membutuhkan kolaborasi dengan stakeholder terkait.
PT DNM yang turut melakukan penanaman benih mengaku puas dengan hasil dari varietas Devon 1 dan Detap 1. “Pertumbuhannya bagus, ini berpeluang untuk dilakukan pengembangan yang lebih luas,” kata Cecilia Wirawan, Direktur Bisnis Devopment PT DNM.
Pada pengembangan tahap awal PT DNM, seluruh penanaman ditujukan untuk produksi benih. Sertifikasi benih juga akan dilakukan untuk kelas benih BP atau Benih Pokok.
“Harapannya, pada musim berikutnya, benih kedua varietas dari penanaman pertama dapat digunakan untuk perluasan areal tanam di Sulawesi Utara, yang sebetulnya juga potensial untuk produksi kedelai,” ujar Cecilia.