Terdapat petani muda berusia 30 tahun, Charles Sinaga yang mengaku perkembangan pertanaman miliknya luar biasa. Pembukaan lahan pertanian yang tadinya hanya terdiri dari semak belukar dan kini tampak hijau mata memandang adalah berkat program Food Estate yang didorong oleh Presiden Joko Widodo.
“Progressnya luar biasa. Bisa dilihat, kami diberi bantuan tanam di atas lahan yang tadinya tidur dan kini saya bisa menanamnya. Sangat bangga, kami petani muda di sini terdorong untuk menanam dengan gigih,” ujarnya.
Charles juga memaklumi, pertanaman tidak dimungkiri bisa diharapkan semua bagus dalam sekali waktu apalagi ini tanam perdana. Jika ada yang menilai gagal, menurutnya itu kembali ke persepsi masing-masing.
“Saya pribadi merasa wajar jika ada tanaman yang kurang bagus. Artinya ada yang kurang dalam pengaplikasiannya. Apalagi saya, belum pernah menanam sebelumnya, pun dalam jumlah luasan yang besar seperti ini. Di antara yang bagus pertumbuhannya, ada juga yang kurang bagus,” akuinya.
Dengan perkiraan panen di awal Maret, Charles meyakini hasil panennya akan bagus. Umbi bawang tumbuh dengan baik dan hal itu membuat dirinya bangga.
“Saya mau lihat hasil panen perdana dulu. Nanti di periode ke dua baru saya akan menargetkan hasil. Berapa kira-kira minimal tonase yang mau saya raih. Untuk sekarang saya fokus saya merawat tanamannya,” papar Charles.
Sebagai informasi, harga bawang merah rogol basah dijual Rp 10 ribu per kg. Sementara bawang merah yang siap konsumsi, untuk yang berukuran besar Rp 16 ribu per kg dan berukuran sedang Rp 20 ribu. Harga bawang berukuran sedang lebih mahal ketimbang yang berukuran besar karena masyarakat sekitar lebih menyukai bawang merah berukuran sedang.
Baik John, Charles dan para petani lain menganggap kehadiran tim Kementan untuk pendampingan selama masa tanam hingga pasca panen betul-betul menyemangati para petani.
“Kami di sini betul-betul dikawal teman-teman dari Kementan. Mereka berhari-hari di sini meninggalkan keluarganya untuk memastikan pertanaman di sini. Ini yang sangat menyemangati kami. Adanya food estate ini membangun Humbang Hasundutan menjadi daerah yang produktif,” pungkas John diamini para petani.