Selasa 23 Feb 2021 15:07 WIB

Bulog Mulai Lakukan Penyerapan Beras dari Indonesia Barat

Tahun ini Perum Bulog akan lebih selektif dalam melakukan penyerapan gabah beras.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja mengangkut karung beras di gudang Bulog. ilustrasi
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Pekerja mengangkut karung beras di gudang Bulog. ilustrasi

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Perum Bulog melalui Kantor Cabang Meulaboh, Aceh mulai melakukan penyerapan beras medium untuk tahun 2021. Sebanyak 500 ton beras pada Senin (22/2) telah masuk hasil kerja sama dengan mitra lokal. Kerja sama lewat kemitraan itu diharapkan mengoptimalisasikan penyerapan beras pada musim panen yang puncaknya jatuh pada Maret-April 2021.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto dalam keterangannya, menyampaikan, penyerapan Pengadaan ini dalam rangka memperkuat cadangan beras pemerintah. Ia mengatakan, pada tahun ini Bulog akan menjemput bola ke petani dalam proses penyerapan tidak hanya beras tetapi gabah ditingkat petani.

Baca Juga

Berdasarkan data prakiraan produksi GKG (Gabah Kering Giling) dari BPS periode bulan Maret – April 2021, Provinsi Aceh mempunyai produksi GKG sebesar 425 ribu ton.

Menurutnya, ada dua grand master plan kegiatan supply chain dan pelayanan publik Bulog yaitu menjaga stok beras cadangan pemerintah, penyediaan stok sesuai kebutuhan penjualan, kualitas standar dan harga kompetitif serta sinergi dengan mitra kerja untuk meningkatkan jaminan pasokan dan efisiensi biaya persediaan.

“Tahun ini Perum Bulog akan lebih selektif dalam melakukan penyerapan gabah beras dan memaksimalkan kegiatan jemput bola ke petani guna mendapatkan stok sesuai yang dibutuhkan untuk kegiatan penjualan ataupun penyaluran lainnya," katanya.

Selain itu, kata dia, Bulog juga akan memaksimalkan strategi pengadaan dalam negeri saat puncak panen raya pada bulan Maret – April sebagai upaya memperoleh jaminan pasokan beras PSO dan menjaga stok beras CBP/PSO sesuai penugasan yang diberikan. Selanjutnya Bulog juga melakukan pengadaan GKG dengan Sistem Kontrak/Perjanjian Terikat dengan Mitra Kerja Pengadaan (MKP).

“Sampai saat ini stok yang dikuasai Bulog hampir mencapai 1 juta ton, dan harapannya saat panen raya nanti kita akan dapat menyerap secara maksimal gabah beras dari petani guna menjaga stabilisasi harga di tingkat petani dan mencukupi kebutuhan stok sesuai penugasan dan kebutuhan penyaluran," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement