EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) berperan lebih dalam pengembangan dana sosial syariah yang menjadi salah satu fokus Pemerintah, yakni zakat, infak dan wakaf. Karena itu, ia meminta agar BSI turut menindaklanjuti Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang baru diluncurkan akhir Januari lalu.
"BSI juga saya minta untuk menindaklanjuti Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang belum lama ini diluncurkan oleh Bapak Presiden dengan menjadi salah satu Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU)," kata Ma'ruf saat memberi keynote speaker dalam Rapat Kerja Nasional BSI 2021, Kamis (24/2).
Karena itu, ia berharap BSI dapat memperluas kanal-kanal penerimaan wakaf sebagai upaya untuk memobilisasi dana wakaf dari seluruh lapisan masyarakat. Apalagi BSI saat ini memiliki dukungan sumber daya manusia (SDM), teknologi serta jaringan BSI yang telah menjangkau 348 atau 67 persen dari 515 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
"Ini harus dioptimalkan untuk menjadi solusi layanan keuangan syariah yang mudah diakses oleh masyarakat," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak semua pihak ikut mensukseskan Gerakan Nasional Wakaf Uang yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo. Wapres berharap setelah peluncuran, gerakan pengumpulan wakaf ini ditindaklanjuti oleh semua pihak di kementerian, lembaga, maupun di berbagai komunitas sosial.
"Baik di kementerian dan lembaga, di berbagai perusahaan, baik BUMN maupun perusahaan swasta, pemerintah daerah, ormas-ormas Islam, serta di komunitas masyarakat pada umumnya, untuk bersama-sama menyukseskan Gerakan Nasional Wakaf Uang melalui Wakaf Uang Berkah Umat," ujar Ma'ruf dalam laporannya kepada Presiden di acara peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).
Wapres juga mengajak semua komponen masyarakat untuk ikut berwakaf uang. Sebab, wakaf uang merupakan sarana untuk berbagi dan sarana untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional.
Menurutnya, pengelolaan wakaf uang yang optimal akan mendorong pencapaian Indonesia sebagai negara dengan keunggulan (flagship) dalam pengelolaan Keuangan Sosial Islam. Ini kata Ma'ruf, pada akhirnya akan menjadi bagian dari pencapaian Indonesia pada tahun 2024 sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di dunia.
"Sudah saatnya sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan dikenal sebagai negara dengan penduduk yang paling dermawan, Indonesia dapat memberikan contoh praktik pengelolaan wakaf yang bersifat produktif, yang dapat memberikan nilai manfaat lebih banyak, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Ma'ruf.