Pada 2020,BRI Kanwil Surabaya berhasil menyalurkan total kredit Rp 41,52 triliun atau tumbuh 10,70 persen dibandingkan dengan saat 2019. Pertumbuhan didongkrak melalui strategi Business Follow Stimulus sehingga kualitas pinjaman terjaga baik, dan terlihat dari NPL2020 sebesar 2,55 persen, atau jauh di bawah rata-rata industri perbankan.
Hal ini karena BRI mempunyai cara menangani potensi masalah yang sesuai dan tepat. "Secara masif, kami juga melakukan restrukturisasi pinjaman para debitur terdampak Covid-19. Hal itu merupakan kontribusi kami terhadap perekonomian Jawa Timur serta mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN)," katanya.
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga kuartal keempat pada 2020 tercatat mencapai Rp 50,94 triliun atau tumbuh double digit yakni 14,78 persen. Dari total dana tersebut, dana murah atau CASA masih mendominasi portofolio dengan rasio 60,49 persen.
"Kami akan terus ekspansi ke dana murah ke nasabah perseorangan maupun nonperseorangan. Selain itu juga masuk ke ekosistem bisnis seperti pasar, sekolah, dan universitas dengan memanfaatkan produk digital seperti BRIMO, CMS, Pasar.ID, dan agen Brillink," katanya.
BRI juga akan fokus menyalurkan kredit yang memiliki penjaminan pemerintah seperti KUR dan KMK Tangguh. "Tahun lalu, kami menyalurkan KUR Rp 7,3 triliun kepada 270 ribu nasabah. Tahun ini target KUR kami lebih dari Rp 9 triliun. Kami optimistis itu tercapai," katanya.