Namun, Pemerintah menargetkan defisit APBN akan kembali ke tiga persen pada 2023 mendatang dengan sedikit-sedikit mengurangi pelebaran defisit pada 2021 sebanyak 5,7 persen, lalu pada 2022 sekitar 4-5 persen.
"Sehingga di 2023 kembali kita, ini salah satu langkah langkah yang dilakukan dan membentuk komite nasional dan penanggulangan Covid dan pemulihan nasional," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menjelaskan, upaya lainnya yang dilakukan untuk mengatasi pandemi Covid-19 melakukan restrukturisasi dan juga dengan melakukan penanganan kasus Covid-19. Yakni dengan terus menggencarkan penerapan protokol kesehatan, pembahasan kegiatan mulai dari PSBB hingga saat ini PPKM dan juga program vaksinasi sejak Januari lalu.
Ia menyebut, berbagai upaya itu pun telah membuahkan hasil dengan angka kontraksi pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 2020 lebih baik dari kuartal kedua 2020.
Karena itu, ia berharap pertumbuhan ekonomi pada 2021 tidak lagi terkontraksi dengan berbagai upaya penanganan dilakukan secara konsisten. Sehingga, Indonesia juga bisa kembali masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income) dari saat ini negara dengan pendapatan menengah ke bawah (lower middle income).
"Kita akan kembali lagi, bahkan di 2022 kita sudah ancer-ancer di atas 5-6 persen. jadi kita syukur alhamdulillah kita sudah ada di jalur yang benar, kita sudah menempuh cara-cara yang tepat sesuai dengan kondisi yang kita hadapi," ungkapnya.