“BNI memperkuat kebijakan tersebut dengan beberapa program inhouse yang bertujuan untuk mempermudah akses dalam memperoleh KPR, suku bunga kompetitif mulai 4,75 persen,” ujar Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom.
Mucharom menjelaskan penawaran tersebut sudah berjalan seiring dimulainya stimulus yang diberikan pemerintah. Selain suku bunga tersebut, BNI juga ada penawaran lainnya.
“Suku bunga fixed hingga 10 tahun. Opsi Grace Period Pokok hingga dua tahun. DP hingga nol persen untuk low risk customer dan top developer,” jelasnya.
Menurutnya down payment nol persen akan dilaksanakan secara prudent dan dapat diaplikasikan untuk fasilitas kedua sepanjang memenuhi persyaratan dan profil risiko yang ditetapkan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menurunkan suku bunga kreditnya sebagai respons terhadap kebijakan pelonggaran tersebut. BRI menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) mulai 28 Februari 2021 seluruh segmen (korporasi, ritel, mikro, KPR dan non KPR) dengan penurunan yang signifikan atau sebesar 150 basis poin sampai 325 basis poin.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai perbankan mengikuti terjadi penurunan suku bunga pinjaman karena Bank Indonesia sudah lebih dari satu tahun lalu memangkas suku bunga acuan, sehingga bukan hal yang kaget
“Bank Indonesia butuh tiga sampai lima kali menurunkan suku bunga acuan. Saat ini juga dana pihak ketiga (DPK) bank banyak yang ‘gemuk’ tumbuh 10 persen, loan deposit ratio (LDR) mengalami pelonggaran, jadi perbankan menurunkan suku bunga mengalami perlambatan,” ucapnya.