Ma'ruf menilai, pengakuan itu harus terus dipertahankan, dengan tetap berfokus pada pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Sebab, meski mendapat pengakuan dunia, Indonesia saat ini masih belum menjadi pusat ekonomi syariah dunia.
Sehingga, diperlukan kerja keras untuk dapat mewujudkan cita-cita tersebut. Karena itu, berbagai aspek yang dapat memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah harus terus dilakukan.
"Saya mengharapkan dalam webinar nasional ini dapat membahas berbagai aspek yang diperlukan dan dapat memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dalam upaya kita mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia," ungkapnya.
Ia juga mendorong branding ekonomi syariah Indonesia terus digaungkan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Hal ini kata Ma'ruf, sejalan dengan berbagai upaya yang telah dan sedang dibangun saat ini.
"Dengan semangat babak baru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan Perpres No. 28 Tahun 2020, kita harapkan branding ekonomi syariah Indonesia dapat terus kita gaungkan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia," katanya.