Kamis 25 Mar 2021 21:52 WIB

Pariwisata Halal Potensial Dikembangkan di Tengah Pandemi

Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan pariwisata halal.

Red: Gita Amanda
Pengunjung melihat pembangunan masjid terapung di Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (22/12/2020). Pemkab Pesisir Selatan membangun masjid terapung di objek wisata Pantai Carocok dengan biaya Rp27,5 miliar sebagai upaya mewujudkan pariwisata halal dan ikon baru di kabupaten itu.
Foto:

Guntur menegaskan pariwisata halal tidak berbenturan dengan pariwisata pada umumnya. Dalam pariwisata ramah muslim, yang utama adalah kemudahan-kemudahan bagi wisatawan muslim mendapatkan makanan halal, sarana ibadah, dan ketersediaan air yang bersih. Hotel-hotel saatnya memiliki dapur halal dan fasilitas ramah muslim, lanjutnya, dukungan lainnya adalah akses, amenitas, atraksi, industri kreatif, dan layanan ramah muslim.

Guntur juga mengingatkan pentingkan mengembangkan wisata desa untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Sebagaimana arahan Wakil Presiden KH Maruf Amin, pariwisata desa yang dikembangkan adalah desa wisata agro (dewa), desa wisata industri (dewi), dan desa digital.

Sementara Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan Provinsi Banten memiliki potensi besar menjadi destinasi pariwisata halal. "Kami bertekad Provinsi Banten menjadi 10 besar daerah wisata halal," katanya.

Banten yang berbatasan dengan Ibu Kota Jakarta memiliki pariwisata ramah muslim seperti wisata alam, wisata budaya, maupun wisata spiritual, yang salah satunya, Kesultanan Banten, yang sejak dulu dikenal di Nusantara dan dunia dapat menjadi salah satu unggulan pariwisata Banten.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement