EKBIS.CO, JAKARTA – Xiaomi mengalokasikan investasi sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 145 triliun (kurs Rp 14.500 per dolar AS) untuk bisnis kendaraan listrik melalui anak usahanya. Xiaomi bertujuan untuk menawarkan kendaraan listrik pintar yang berkualitas.
“Keputusan itu dibuat setelah beberapa putaran musyawarah di antara semua mitra kami, dan ini akan menjadi proyek wirausaha besar terakhir dalam hidup saya,” tulis pernyataan Xiaomi dikutip dari BBC, Rabu (31/3).
Xiaomi akan memasuki pasar mobil listrik yang sangat kompetitif yang juga bersaing dengan Apple dan Huawei. Xiaomi memastikan akan mendirikan anak usaha dengan investasi awal sekitar 1,5 miliar dolar AS yang dipimpin oleh Kepala Eksekutif Perusahaan Lei Jun.
Sudah ada ratusan perusahaan di China yang memperebutkan pangsa pasar mobil listrik terkemuka dunia. Model yang direncanakan atau yang sudah ada di China berkisar dari Hong Guang Mini EV yang dijual seharga 4.500 dolar AS hingga merek listrik kelas atas baru Zeekr yang dimiliki oleh pembuat mobil terbesar di China, Geely.
Tesla juga sudah mengirimkan model Y-nya ke China dari pabriknya di Shanghai. Sementara Ford berencana untuk memproduksi Mustang versi listriknya di China.
Perusahaan teknologi China lainnya juga telah mengisyaratkan niat mereka untuk membuat mobil atau bermitra dengan pembuat mobil yang ada. Hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan teknologi penggerak baru.
Perusahaan layanan browser Baidu mengumumkan pada Januari lalu akan meluncurkan bisnis mobil listrik. Begitupun juga dengan perusahaan besar e-commerce China yakni Alibaba telah membentuk usaha patungan EV dengan SAIC.