EKBIS.CO, JAKARTA -- Untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional BGR Logistics menerapkan digitalisasi sistem. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat perusahaan dan juga meningkatkan efektifitas operasional.
Direktur Utama BGR M Kuncoro Wibowo menjelaskan saat ini layanan jasa BGR Logistics disupport dengan implementasi sistem informasi yang saling terintegrasi antara satu layanan jasa dengan layanan jasa lainnya yang dimiliki, sehingga BGR Logistics dapat memberikan satu skema layanan jasa atau solusi logistik digital terpadu mulai dari hulu sampai hilir (Integrated Logistics Solution).
Supply Chain Management dapat dijalankan Perusahaan dengan implementasi IT berupa sistem ataupun aplikasi yang terus dikembangkan dan dimutakhirkan untuk mendukung layanan jasa yang dijalankan Perusahaan.
"Kami memiliki BGR Logistics Smart Warehouse dimana mulai dari Armada memasuki komplek pergudangan terdapat parking system yang mumpuni berbasis aplikasi, lalu jembatan timbang secara online system, pengelolaan gudang sudah menggunakan Warehouse Integrated Application," ujar Kuncoro, Sabtu (3/4).
Selain itu, BGR Logistics memiliki digital platform untuk bisnis yang dijalani. “BGR Access” saat ini di implementasikan untuk membantu rumah tangga membuang barang bekas elektroniknya, menamoung limbah minyak jelantah untuk diproses menjadi bio diesel yang dapat dipergunakan untuk bahan bakar armada truck BGR Logistics, serta aplikasi “Warung Pangan” yang saat ini sudah hadir di beberapa kota seperti JABODETABEK, Bandung, Surabaya, Semarang, Jogja dan beberapa waktu dekat ini akan hadir di Solo serta Bangka Belitung.
"Dalam waktu dekat kami akan segera merilis untuk membantu Pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, kami akan luncurkan National Commodity Data Center (NCDC). Single Data Commodity dapat tersaji nantinya, bukan hanya komoditi pangan saja tapi seluruh komiditi lainnya juga dapat masuk dalam NCDC ini," ujar Kuncoro.
NCDC ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk mengetahui sebaran komoditi, melihat daerah mana yang kekurangan maupun kelebihan komoditi serta data-data lainnya sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan ke depannya.
"Kami berharap mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan serta Instansi-Instansi Pemerintahan lainnya dan juga Pemerintah Pusat," ujar Kuncoro.
Ketua ALFI, Yukki Nugrahawan Hanafi menyampaikan dampak pandemi terhadap industri logistik di Indonesia, di tahun 2020 ini tidak ada Negara yang pernah mengalami kondisi seperti ini dimana supply and demand sangat terdampak terhadap kondisi pandemi.
Namun logistik merupakan salah satu sektor yang dapat dengan cepat recovery, walopun tantangan sangat berat. Transformasi merupakan kata kunci.
"Kolaborasi adalah kata kunci untuk menwujudkan apa yang diharapkan Pemerintah. BUMN harus punya champion, harus Bersatu dan berkompetisinya dalah dengan yang pihak luar bukannya berkompetisi di Negara sendiri," ujar Yukki.