Terkait stok daging , Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah, mengatakan meski Bulan April ini umat muslim di dunia akan menjalankan ibadah puasa, tetapi kondisi permintaan daging masih dalam batas normal, hal ini disebabkan Indonesia masih dalam kondisi covid dan aktivitas perekenomian belum sepenuhnya pulih.
Hasil prognosis dengan memperhitungkan kebutuhan normal di April sekitar 26 ribu ton. Kemudian pada bulan Mei bertepatan puasa dan lebaran kurang lebih butuh 76 ribu ton. Menurutnya itu masih dalam posisi kebutuhan normal. Selain itu, dengan adanya pandemi, daya beli turun, industri Horeka juga belum sepenuhnya normal.
"Tentu angka ini bisa terkoreksi, tapi terus kami update setiap akhir bulan," katanya.
Nasrullah merinci stok daging di Bulan Februari dan Maret dalam kondisi surplus, dan angka itu akan memperkuat ketersediaan daging nasional di periode April dan Mei mendatang. Jika dikalkulasikan, stok daging di Bulan Maret ditambah kekuatan produksi dalam negeri, dapat dipastikan pemenuhan daging masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri dalam posisi yang aman.
“Maret kebutuhan kita di 37 ribu, dan ada surplus sekitar 27 ribu, untuk periode berikutnya stok juga dipenuhi dari sapi bangkalan dan sapi lokal, angkanya kurang lebih 188 ribu ekor yang siap dipotong,ini untuk periode April dan Mei, dan stok daging beku yang ada di gudang - gudang di Bulan Maret ada 24 ribu, angka suprlus ini untuk memperkuat stok di April, jika di total di Mei nanti, InsyaAllah stok daging sapi atau kerbau cukup untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat selama puasa dan Idul Fitri," katanya.