EKBIS.CO, JAKARTA -- Industri jasa keuangan asal Amerika Serikat (AS), Citigroup Inc yang dikenal melalui jasa perbankan Citibank menyatakan akan meninggalkan layanan perbankan ritel di 13 negara termasuk Indonesia. Adapun ke 13 negara yang akan dilepas mencakup kawasan Asia dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
Negara-negara yang akan ditinggalkan Citigroup dari bisnis ritelnya yakni Australia, Bahrain, China, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Polandia, Rusia, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Chief Executive Officer Jane Fraser mengatakan bisnis Citibank di 13 negara tersebut berjalan baik. Hanya saja secara skala usaha dan keekonomian, tidak kompetitif dengan jasa perbankan lain.
“Karenanya Citigroup akan tetap bertahan di 13 negara itu, namun hanya untuk melayani jasa keuangan institusional atau korporasi,” kata Fraser dalam pernyataannya, Jumat (16/4).
Fraser meyakin pendanaan, investasi dolar, dan sumber daya lainnya digunakan dengan lebih baik untuk menghadapi peluang imbal hasil yang lebih tinggi dalam pengelolaan kekayaan atau wealth management dan bisnis perbankan kelembagaan Citi di Asia.
Selanjutnya, bisnis perbankan ritel Citigroup akan difokuskan di negara-negara kaya di dunia seperti Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab dan London.
"Ini memposisikan kami untuk menangkap pertumbuhan yang kuat dan imbal hasil menarik yang ditawarkan bisnis manajemen kekayaan melalui sentra-sentra penting penting tersebut," ucapnya.