Ahad 18 Apr 2021 16:52 WIB

IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas Pekan Depan

Sentimen dari dalam negeri disebut jadi katalis positif bagi pergerakan pasar saham

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Gita Amanda
Karyawan memegang kacamata miliknya saat mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, (ilustrasi).
Foto:

Pernyataan pejabat the Fed yang akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar juga menjadi angin segar bagi pasar saham. The Fed menargetkan inflasi 2 persen dan lapangan kerja penuh, sebagai target yang ditetapkan untuk mulai mempertimbangkan pengurangan dukungannya bagi perekonomian.

Federal Reserve kembali menegaskan kembali komitmennya guna mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk tahun-tahun mendatang karena didorong kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi saat ini akan bersifat sementara. Komitmen The Fed menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan khususnya pasar saham.

Di sisi lain, pasar saham juga akan mendapat tekanan dari sentimen vaksin Covid-19. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS merekomendasikan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson sampai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melakukan penyelidikan.

Johnson & Johnson sendiri mengumumkan akan menunda peluncuran vaksin tersebut di Eropa, sementara Afrika Selatan juga menangguhkan penggunaannya. Ini merupakan kemunduruan proses vaksin karena menurunkan jumlah pasokan vaksin AS dan Eropa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement