Pernyataan pejabat the Fed yang akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar juga menjadi angin segar bagi pasar saham. The Fed menargetkan inflasi 2 persen dan lapangan kerja penuh, sebagai target yang ditetapkan untuk mulai mempertimbangkan pengurangan dukungannya bagi perekonomian.
Federal Reserve kembali menegaskan kembali komitmennya guna mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk tahun-tahun mendatang karena didorong kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi saat ini akan bersifat sementara. Komitmen The Fed menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan khususnya pasar saham.
Di sisi lain, pasar saham juga akan mendapat tekanan dari sentimen vaksin Covid-19. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS merekomendasikan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson sampai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melakukan penyelidikan.
Johnson & Johnson sendiri mengumumkan akan menunda peluncuran vaksin tersebut di Eropa, sementara Afrika Selatan juga menangguhkan penggunaannya. Ini merupakan kemunduruan proses vaksin karena menurunkan jumlah pasokan vaksin AS dan Eropa.