Jumat 30 Apr 2021 07:35 WIB

Harga Pakan Ternak Global Melonjak

Melonjaknya harga pakan karena biji-bijian ada di level tertinggi dalam delapan tahun

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pakan Ternak
Foto: antara
Pakan Ternak

EKBIS.CO,  WASHINGTON – Harga biji-bijian yang melonjak membuat kondisi pemberian pakan ayam, babi, dan sapi di dunia menjadi mahal. Peternak Perdue Farms Inc mengambil langkah untuk membeli kedelai dari Brasil.

Tak hanya itu, produsen unggas top Brasil yakni BRF SA beralih ke negara tetangga Argentina untuk membeli jagung. Sementara pembuat pakan di China dan Amerika Serikat (AS) membeli gandum yang lebih umum digunakan untuk roti.

Baca Juga

Harga biji-bijian saat ini berada pada level tertinggi sejak delapan tahun. Hal tersebut meningkatkan biaya memberi makan hewan dan menandakan akan membuat harga daging naik.

“Industri daging dan ayam masih memiliki margin yang bagus, sehingga harga yang lebih tinggi belum dapat mengekang nafsu makan mereka,” kata Wakil Presiden Senior Macquarie Group Ltd Brian Williams dikutip dari Bloomberg, Kamis (29/4).

Mengubah pola makan hewan dinilai memiliki beberapa risiko. Salah satunya yakni, gandum tidak boleh diberikan kepada sapi yang lebih muda dan dapat membuat sapi membengkak jika memakan gandum terlalu banyak.

Para peneliti di North Dakota State University merekomendasikan gandum tidak lebih dari 15 persen dari makanan hewani. Warna kulit burung juga dapat bervariasi tergantung pada apa yang dimakannya.

“Anda tidak dapat mengubah pola makan ternak, atau pola makan hewani apa pun dengan tiba-tiba. Mereka mengalami stagnasi dalam pertumbuhannya,” ujar pendiri pialang Beaf Cattle Co Tyler Beaver.

Harga yang tinggi juga mulai mengurangi margin bagi produsen unggas dan babi di Brasil. Kepala Eksekutif Cargill Inc Paulo Sousa mengatakan pengalihan pakan apa pun di negara Amerika Selatan akan dibatasi karena Brasil sudah menjadi importir gandum.

“Jagung dan bungkil kedelai merupakan komponen terbesar dari pakan ternak, jadi tidak banyak pilihan,” ungkap Paulo.

Untuk saat ini, dunia masih menghadapi kekurangan biji-bijian pakan, sedangkan pasokan gandum diperkirakan lebih banyak. Jika harga jagung terus naik, tidak perlu banyak waktu untuk menyimpan lebih banyak gandum untuk dijadikan makanan hewan. Harga jagung naik menjadi 6,84 dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement