Sabtu 01 May 2021 14:07 WIB

Kinerja 6 Bank Nasional Kuartal I 2021 Saat Pandemi Covid

Sejumlah bank nasional sudah mengumumkan catatan kinerja kuartal satu 2021

Rep: Novita Intan/Lida Puspaningtyas/ Red: Elba Damhuri
Proporsi nasabah secara umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) masih didominasi oleh kaum muda. BNI juga mencatat kinerja baik pada kuartal I 2021.
Foto:

Kinerja Bank BNI Kuartal I 2021

Bank Negara Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,39 triliun pada kuartal pertama 2021. 

Realisasi ini sejalan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio yang ditetapkan pada level 200,5 persen, lebih tinggi dari posisi akhir 2020 sebesar 182,4 persen.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan saat ini kondisi kinerja perseroan sudah jauh lebih baik. Tercatat perolehan laba bersih sebelum pencadangan sebesar Rp 7,84 triliun.

"Posisi laba bersih sebelum pencadangan ini, bahkan lebih baik dari Maret 2020 sebesar Rp 7,4 triliun. Artinya, posisi ini sudah lebih baik dari masa sebelum pandemi tahun lalu," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (27/4).

Novita mengaku perseroan masih sangat konservatif menjaga stabilitas keuangan. Tercatat coverage rasio kredit bermasalah ditingkatkan sebesar 200,5 persen dari akhir tahun lalu yang berada 182,4 persen.

Dari sisi penghimpunan dana pada kuartal pertama 2021, BNI mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,1 persen menjadi Rp 639,0 triliun. 

Adapun kenaikan terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1 persen dan 12,9 persen.

Tercatat pada kuartal pertama 2021, BNI membukukan net interest margin (NIM) dari 4,5 persen pada akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9 persen.

Pencapaian tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan kredit 2,2 persen, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri pada kuartal satu 2021. Tercatat total kredit yang disalurkan perseroan sebesar Rp 559,33 triliun.

Emiten berkode saham BBNI ini dapat merealisasikan pendapatan nonbunga atau fee based income sebesar Rp 3,19 triliun. Adapun pencapaian ini antara lain dikontribusikan oleh recurring fee sebesar Rp 2,91 triliun atau tumbuh 9,4 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement