Senin 03 May 2021 13:59 WIB

Pemda Diminta Kawal Transformasi UMKM Informal ke Formal

Transformasi diperlukan agar UMKM dapat mengakses fasilitas pembiayaan

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Tukang cukur memangkas rambut pelanggannya di salah satu barbershop di Jakarta, Rabu (24/3/2021). Pemerintah akan melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) pada 2021 yang terdiri dari fasilitas subsidi bunga KUR dan pembiayaan modal kerja koperasi serta bantuan produktif usaha mikro atau (BLT UMKM).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Tukang cukur memangkas rambut pelanggannya di salah satu barbershop di Jakarta, Rabu (24/3/2021). Pemerintah akan melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) pada 2021 yang terdiri dari fasilitas subsidi bunga KUR dan pembiayaan modal kerja koperasi serta bantuan produktif usaha mikro atau (BLT UMKM).

EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menilai, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) perlu membentuk sebuah forum guna memajukan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berpotensi besar. Dengan begitu, menjadi koperasi modern dan UMKM kuat. 

Sekretaris Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, saat ini dukungan pemerintah terhadap Koperasi dan UMKM sangat besar. Dukungan itu di antaranya, melalui penerbitan  PP Nomor 7 Tahun 2021 yang mengamanatkan agar mengalokasikan anggaran 40 persen dari anggaran pemerintah demi memajukan UMKM. 

Selain dukungan pemerintah pusat dan daerah, kata dia, dukungan terhadap UMKM juga diberikan oleh berbagai perusahaan besar, baik BUMN maupun swasta. "Peluang ini harus ditangkap secara cermat oleh para pelaku UMKM, tahun 2020 40 persen dari belanja pemerintah itu sekitar Rp 340 triliun," ujar Arif melalui keterangan resmi, Senin (3/5).

Ia berharap, semoga tahun ini alokasi tersebut bisa ditingkatkan lagi supaya bisa dimanfaatkan bagi kemajuan UMKM. "Ini agar produknya dibeli oleh pemerintah baik pusat maupun daerah," kata Arif. 

Perhatian Presiden Joko Widodo terhadap UMKM, lanjutnya, juga sangat besar, sekitar sebulan yang lalu presiden sudah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan bidang pembiayaan, supaya proporsi pembiayaan pelaku usaha mikro dan kecil bisa ditingkatkan hingga 30 persen pada akhir 2024. Ini membutuhkan semangat dari semua pihak agar mengakses pembiayaan tersebut.

Maka diperlukan sinergi guna bertransformasi dari pelaku usaha informal ke formal. Ini dilakukan supaya UMKM bisa mengakses fasilitas dari pemerintah maupun dari lembaga pembiayaan lain. "Tahun 2021 ini pemerintah daerah supaya fokus mengawal transformasi pelaku UMKM dari informal ke formal," ujarnya. 

Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menyatakan, Pemkot Tangsel sangat berkomitmen terhadap pengembangan UMKM yang sangat potensial. Ia minta Kemenkop UKM agar selalu membimbing UMKM Tangsel supaya kualitasnya baik. Bimbingan itu terkait permodalan, perizinan dan akses pasar. 

Sebagai penyangga Ibukota, kota perdagangan dan jasa, UMKM Tangsel memiliki potensi besar. Maka dinilai perlu dijaga dan dikembangkan serta dibina pertumbuhannya, agar produk UMKM meningkat dan memiliki daya saing yang tinggi.

"UMKM Tangsel memiliki custom atau konsumen yang sangat strategis. Sehingga kualitas UMKM perlu didorong lebih baik, agar usahaya naik kelas dan dapat mengakses pasar yang lebih luas," tutur Pilar Saga.

Ia pun memiliki program 1 koperasi 1.000 UMKM. Hanya saja dirinya ke para UMKM yang sudah maju supaya membesarkan koperasi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement