Jumat 07 May 2021 07:21 WIB

Cerita Denny JA Kenalan dengan Dunia Kripto

Denny JA berkeinginan membuat galeri NFT

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Denny JA.
Foto:

Denny pun memegang koleksi delapan koran cetak asli, 100 edisi, yang pernah terbit di Indonesia. Koran tersebut sudah menghilang sekitar 100 tahun lalu. Bersama tim, Denny sedang mengolah bahan ini menjadi serial 100 NFT berikutnya.

“Nanti kira-kira bentuknya serial Indonesia in the last one hundred years. Itu dari berbagai koran-koran ini saya minta orang untuk baca ini kira-kira ada berita apa hari itu di sana. Ada bahasa Belanda, ada bahasa Inggris. Nanti akan dipelajari satu-satu. Yang bikin kuat nanti itu adalah the power of story telling,” ujarnya.

Original copy dari koran ini akan disertakan bagi orang yang akan membelinya nanti sebagai bagian dari produk itu.

“Jadi dalam dunia kreatif ini segala hal itu serba terbuka. Tergantung dari bagaimana kita membuat narasi. Karena saya sudah mempunyai produk fisik yang 100 tahun lebih usianya, ini saya sertakan juga original copynya sebagai bagian dari produk itu,” ucap dia.

Galeri NFT

Selanjutnya, Denny tergerak membuat galeri terbesar NFT Indonesia. Ini tidak hanya terkait soal jual beli produk saja, sebab ia ingin ada tambahan nilai budaya. Ia akan banyak menampilkan karya NFT yang menampilkan budaya kuno dunia ataupun nusantara.

“Karena saya juga seorang intelektual, maka saya membuat NFT yang agak beda. NFT saya itu serial kemajuan peradaban yang akan dibikin dalam bentuk bercerita itu. Misalnya, cerita dari Epic of Gilgamesh. Mungkin ada sekitar 20 lukisan, terus dia bercerita masing-masing,” ujarnya.

Di galeri NFT itu, pengunjung akan mempelajari pertumbuhan peradaban dan bisa dinikmati secara gratis.

“Tetapi kalau mau beli itu pun dia bisa. Tinggal dibeli di kalau dia nyambung, misalnya kepada OpenSea. Nah itu yang mau saya buat,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement