Jumat 21 May 2021 14:37 WIB

RI Raih Sertifikat Reakreditasi Laboratorium Referensi ASEAN

Kementan puji keberhasilan BBPMSOH di bawah Ditjen PKH jadi lab referensi uji hewan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan RI, Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) berhasil mengukuhkan keunggulannya dalam pengujian vaksin hewan dengan menerima sertifikat reakreditasi sebagai laboratorium referensi untuk pengujian vaksin hewan di ASEAN.
Foto:

Lebih lanjut, Maidaswar menjelaskan bahwa keberhasilan ini membuktikan kontribusi besar Indonesia dalam hal penjaminan kesehatan hewan di wilayah ASEAN dengan 9 jenis pengujian vaksin hewan yang telah di reakreditasi ini.

Kesembilannya adalah, Newcastle Disease Vaccine(live); Newcastle Disease Vaccine (inactivated); Marek’s Disease Vaccine (live); Infectious Laryngotracheitis Vaccine (live); Infectious Bronchitis Vaccine (live); Infectious Bronchitis Vaccine  (inactivated); Egg Drop Syndrome ’76 Vaccine (inactivated); Fowl Cholera Vaccine (inactivated); dan Haemophilus paragallinarum Vaccine (inactivated).

Di sisi lain, pertemuan Asean Sectoral Working Group on Livestock (ASWGL) ini merupakan wadah bagi 10 negara anggota ASEAN dalam membahas berbagai permasalahan di bidang peternakan dan kesehatan hewan. ASWGL diselenggarakan oleh negara anggota ASEAN secara bergilir setiap tahun.

Pada tahun 2021 ini, Malaysia menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan ASWGL ke-29. Indonesia sendiri telah mendapat giliran menjadi pimpinan ASWGL dan menjadi tuan rumah pertemuan ASWGL ke-27 pada tahun 2019 lalu.   

Sebagai bentuk keseriusan Indonesia dalam mengikuti pertemuan Internasional ASWGL ini, para delegasi Indonesia dan pejabat terkait berkumpul bersama mengikuti pertemuan virtual ASWGL ke-29 di Hotel Solia Zigna Solo Jawa Tengah. Setiap delegasi baik dari Kementerian Pertanian maupun kementerian terkait telah siap dengan dokumen pendukung jika diperlukan. 

 

"Ke depan, target Indonesia adalah membuat Regional Reference Centre (RRC) untuk bioinformatika. Inisiatif ini sedang disiapkan oleh BBVet Wates dan BBVet Subang sebagai focal point pertemuan ASEAN Laboratory Directors’ Forum (ALDF)," tutur Maidaswar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement