EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah masih melakukan penyaluran elpiji bersubsidi secara terbuka. Kementerian ESDM mencatat hingga April realisasi penyaluran baru 2,4 juta metrik ton dari kuota 7,5 juta ton.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan penyaluran hingga April baru mencapai 32 persen dari total selama setahun. Ia mengatakan, salah satu penyerap paling besar dari penyaluran elpiji ini di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Realisasi 32,21 persen dari kota nasional 2,416 juta. Ini lebih rendah dari target yang dipasang," ujar Tutuka di Komisi VII DPR RI, Senin (24/5).
Tutuka merinci pada Januari realisasi penyaluran elpiji subsidi sebesar 603 ribu metrik ton. Sedangkan di bulan Februari sebesar 560 ribu metrik ton. Di Maret, kata Tutuka penyaluran memang melebihi dari target yang ada yaitu sebesar 628 ribu metrik ton.
"Maret ini melebihi kuota yang direncanakan. Hal ini disebabkan jumlah hari penyalurannya lebih banyak 27 hari dan adanya penambahan penangkalan untuk mengejar satu desa satu outlet," ujar Tutuka.
Pada tahun ini Tutuka menjelaskan hingga 2021 nanti realisasi penyaluran sebesar 7,4 juta metrik ton. Harapannya, penyaluran tidak melebihi kuota yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Kami kerjasama sama semua stakeholder, pertamina, hiswana dan Dirjen Migas untuk mengendalikan elpiji agar nggak overkuota," ujar Tutuka.