Kamis 27 May 2021 12:53 WIB

Kementan Lakukan Terobosan untuk Tingkatkan Ekspor SBW

Sepanjang 2020, Kementan fasilitasi 1.826 kali ekspor SBW

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dirjen Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Nasrullah. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) akan segera melakukan terobosan dalam mengupayakan ekspor Sarang Burung Walet (SBW) di Jawa Timur. Lantaran, Jawa Timur memiliki potensi tinggi untuk ekspor SBW.
Foto:

Selain itu, akan ditingkatkan kembali registrasi rumah walet di daerah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan upaya pemberian insentif terhadap pelaku ekspor melalui penurunan pajak daerah.

Lalu, diplomasi dengan Negara Tiongkok (China) juga akan diperkuat untuk peningkatan volume ekspor dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait. Karena, Tiongkok menjadi pasar terbesar ekspor sarang walet dari Indonesia, baik secara langsung maupun melalui Malaysia, Vietnam dan Hongkong.

"Dan yang terpenting akan ditingkatkan penguatan Regulasi Ekspor SBW berkordinasi dengan Kemendag. Selain itu, ditingkatkan juga promosi SBW antara lain melalui upaya bisnis matching dan kordinasi dengan atase pertanian dan atase perdagangan," tutur Nasrullah.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan tren ekspor SBW memang meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir. Kurang lebih Indonesia telah mengekspor ke 14 negara selama tahun 2020.

Maka, ia mengaku bersyukur karena Indonesia bisa menjadi pemasok SBW untuk banyak negara. Terlebih, saat ini, SBW yang diperdagangkan dan diekspor merupakan komoditas binaan dari Ditjen PKH Kementan.

 

"Ini adalah anugerah Tuhan untuk kita, tanpa perawatan khusus walet memberikan sumbangan devisa negara, manfaat kesehatan dan pendapatan bagi petani," tutur Mentan SYL.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement