EKBIS.CO, NEW YORK -- HSBC Holdings PLC akan keluar dari operasi perbankan ritel dan bisnis kecilnya di Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan karena bank tersebut mengalihkan fokusnya ke manajemen kekayaan dan perbankan internasional, terutama di Asia.
Raksasa perbankan itu akan menutup 90 dari 148 cabangnya di AS melalui serangkaian transaksi. HSBC telah menandatangani perjanjian untuk menjual sebagian dari bisnisnya kepada Citizens Bank dan Cathay Bank. HSBC juga berencana menutup sekitar 35 hingga 40 cabang.
HSBC akan mempertahankan sekitar 24 lokasi di beberapa pasar yang ada dan mengubahnya menjadi pusat kekayaan internasional. Hal itu akan membantu HSBC sebagai bank yang melayani manajemen kekayaan yang terhubung secara global.
Dengan demikian, bank tidak lagi melayani nasabah perbankan dengan saldo di bawah 75 ribu dolar AS. Ini juga akan memutuskan hubungan dengan semua pelanggan bisnis ritelnya, termasuk bisnis kecil.
"Kehadiran HSBC di AS selanjutnya untuk menghubungkan nasabah-nasabah kaya ke pasar lain di seluruh dunia," kata Kepala Eksekutif Grup HSBC Noel Quinn dikutip Fox Business, Jumat (28/5).
Pemberi pinjaman yang berbasis di London, yang memperoleh sebagian besar keuntungannya di Hong Kong dan Cina daratan, sudah lebih dari satu tahun menjalani perombakan besar-besaran untuk memfokuskan kembali operasinya di Asia.
Pada Februari lalu, HSBC mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menjual operasi ritel AS yang tidak menguntungkan. Bank menggelontorkan sekitar 6 miliar dolar AS untuk investasi ke Asia dalam lima tahun ke depan.
HSBC juga sedang dalam pembicaraan untuk menjual bank ritel Prancisnya yang tidak menguntungkan. Bank mengatakan telah setuju untuk menjual bisnis perbankan ritel Pantai Timur, yang mencakup 80 cabang dan sekitar 800 ribu rekening nasabah, serta portofolio bank online ke Citizen Bank.
Rekening tersebut memiliki deposito sekitar 9,2 miliar dolar AS dan pinjaman terhutang sebesar 2,2 miliar dolar AS pada akhir Maret. Operasi bank ritel West Coast HSBC yang mencakup 10 cabang dan sekitar 50 ribu rekening nasabah akan dijual ke Cathay Bank.
Kesepakatan tersebut diharapkan bisa terlaksana pada kuartal pertama 2022. HSBC mengatakan pihaknya memperkirakan akan mengeluarkan sekitar 100 juta dolar AS untuk transaksi tersebut.