Diketahui, turunnya harga gabah sebelumnya salah satunya dipicu oleh musim panen raya yang masih berlangsung. Besarnya produksi gabah berdampak pada penurunan harga. Seiring berakhirnya masa panen, harga gabah akan kembali meningkat hingga musim panen kedua tiba.
Kenaik harga gabah yang terjadi sejalan dengan peningkatan nilai tukar petani (NTP) khususnya subsektor tanaman pangan. Setianto memaparkan, NTP subsektor tanaman pangan sebesar 96,85 atau naik 0,63 persen. Begitu pula pada nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sebesar 97,47 atau naik 0,68 persen.
Lebih lanjut, Setianto memaparkan, harga beras premium di penggilingan berdasarkan hasil survei BPS naik 0,81 persen menjadi Rp 9.627 per kg. Namun, beras medium turun 0,77 persen menjadi Rp 8.910 per kg sedangkan beras luar kualitas naik 0,41 persen menjadi RP 8.710 per kg.