Rabu 02 Jun 2021 14:31 WIB

Sempat Anjlok Tiga Bulan, Harga Gabah Mulai Meningkat

Rata-rata harga gabah kering panen (GKP) tingkat petani dihargai Rp 4.398 per kg

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Seorang petani mengumpulkan gabah usai dijemur, (ilustrasi). - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, terdapat kenaikan harga gabah pada Mei 2021 setelah sebelumnya anjlok selama tiga bulan berturut-turut.
Foto:

Diketahui, turunnya harga gabah sebelumnya salah satunya dipicu oleh musim panen raya yang masih berlangsung. Besarnya produksi gabah berdampak pada penurunan harga. Seiring berakhirnya masa panen, harga gabah akan kembali meningkat hingga musim panen kedua tiba.

Kenaik harga gabah yang terjadi sejalan dengan peningkatan nilai tukar petani (NTP) khususnya subsektor tanaman pangan. Setianto memaparkan, NTP subsektor tanaman pangan sebesar 96,85 atau naik 0,63 persen. Begitu pula pada nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sebesar 97,47 atau naik 0,68 persen.

Lebih lanjut, Setianto memaparkan, harga beras premium di penggilingan berdasarkan hasil survei BPS naik 0,81 persen menjadi Rp 9.627 per kg. Namun, beras medium turun 0,77 persen menjadi Rp 8.910 per kg sedangkan beras luar kualitas naik 0,41 persen menjadi RP 8.710 per kg.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement