Uni Eropa tertinggal di belakang China dan Amerika Serikat dalam hal investasi blockchain dan kecerdasan buatan, menurut European Investment Bank.
EIB mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya mengantisipasi kekurangan investasi yang sedang berlangsung sekitar $ 12 miliar di kedua teknologi. China dan AS saat ini menyumbang 80% dari $25 miliar global yang diinvestasikan dalam blockchain dan AI, dengan UE hanya 7% dari angka itu.
Baca Juga: Jangan Asal Beli! Begini Cara Miliarder Mark Cuban Bandingkan Blockchain
Bank mengatakan kurangnya investasi di kedua sektor dibandingkan dengan wilayah lain adalah tanda bahwa UE telah gagal menerjemahkan pengetahuan ilmiah ke dalam model bisnis yang berlaku.
“Perusahaan dan pemerintah di Eropa secara substansial kurang berinvestasi dalam AI dan blockchain dibandingkan dengan wilayah terkemuka lainnya dan menjadi jelas bahwa Uni Eropa berjuang untuk menerjemahkan keunggulan ilmiahnya ke dalam aplikasi bisnis dan kesuksesan ekonomi,” kata laporan itu dikutip dari Cointelegraph, Rabu (2/6/2021).
EIB mengatakan pihaknya mengharapkan investasi di kedua teknologi untuk berkontribusi pada pemulihan COVID-19 global di berbagai sektor mulai dari perawatan kesehatan hingga layanan keuangan. Bank mengatakan dana tambahan dari pasar swasta akan diperlukan jika UE bermaksud untuk mengimbangi pesaing global.
"Skema dukungan UE dan negara anggota dapat menutupi sebagian dari celah tersebut, tetapi pasar swasta jelas perlu menyumbang keseimbangan," kata bank tersebut.
Bahkan di tengah kekurangan investasi yang digambarkan oleh EIB, lembaga keuangan di Eropa terus bereksperimen dengan teknologi blockchain. Banque de France baru-baru ini menggunakan blockchain Ethereum untuk menjalankan uji coba mata uang digital bank sentral. Sebagian besar negara besar di UE telah mengisyaratkan niat mereka untuk mengeksplorasi pengembangan CBDC di tahun-tahun mendatang.