EKBIS.CO, JAKARTA -- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memuji inovasi Smart Moda Transportasi (SmartMT) yang berkelanjutan dari Pertamina Patra Niaga. Inovasi ini menyempurnakan sistem keamanan dan keselamatan transportasi angkutan distribusi bahan bakar minyak (Safety and Security Fleet Management). Ada sepuluh unit mobil tangki SmartMT yang menjadi proyek percontohan di Fuel Terminal Ujung Berung.
Pujian itu meluncur dari Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam acara rapat dengan KNKT, di Terminal BBM Pertamina Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/6). "Awalnya kami melakukan investigasi terhadap truk Pertamina yang terbakar. Diawali oleh ban terbakar lalu kami teliti, ternyata akibat tromol mengunci dan mengerem terus, ban mengalami pirolisis hingga terjadi insiden api, dan terbakarlah tangki beserta muatan BBM yang dibawa. Itu kejadian tahun 2017. Lalu mereka mengembangkan ini (SmartMT). Jadi ini inisiatif dan kepedulian Perwira Pertamina Patra Niaga," katanya dalam pernyataan tertulis, Jumat (11/6).
SmartMT diciptakan memang tidak lepas dari kasus-kasus kecelakaan lalu lintas mobil tangki dikarenakan kelelahan saat mengemudi, kegagalan sistem pengereman, tekanan angin pada ban, jarak aman berkendara, perawatan mobil tangki, kehandalan performansi mobil tangki (overheat pada tromol), peningkatan keamanan produk BBM, optimalisasi konsumsi BBM, masih rendahnya tingkat kepuasan dan keluhan pelanggan, dan dampak finansial akibat kecelakaan lalu lintas.
"Manusia penuh kelemahan. Tapi kita melihat untuk menjadikan lebih sempurna adalah dengan teknologi," kata Isabella Hutahaean selaku Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading.
Menurut Isabella, SmartMT adalah inovasi digitalisasi pada moda transportasi darat, khususnya mobil tangki guna meningkatkan standar keselamatan dan keamanan (Safety and Security Fleet Management). Inovasi ini diinisiasi dan diujicoba sejak 2018. Semula dengan tiga fitur yakni tromol sensor, elektronik data recorder, safety voice induction yang diujikan di Fuel Terminal Jakarta Group.
"SmartMT saat ini terintegrasi dengan sistem eksisting (TAS-NewIFMS/SIOD, ODI, GPS Fleetsight, CCTV kabin mobil tangki) dan kedepan juga akan integrasi dengan Digitalisasi SPBU, serta pendukung terkait lainnya di lingkungan Pertamina untuk meningkatkan implementasi HSSE (Health, Safety, Security and Environment) dan efisiensi biaya operasional untuk meningkatkan kepuasan pelanggan," kata Isabella.
Isabella menyebut SmartMT adalah terobosan luar biasa. Beberapa tahun belakangan, Pertamina Patra Niaga kesulitan dalam memantau kondisi pada sistem pengereman mobil tangki yang beroperasi. Potensi terjadinya kecelakaan masih cukup besar. Digitalisasi mobil tangki menjadi kunci.