Rabu 23 Jun 2021 20:18 WIB

Gara-gara China, Nilai Bitcoin Anjlok

Pemerintah China meminta perbankan lakukan tindakan keras terhadap aktivitas Bitcoin.

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bitcoin. Nilai Bitcoin telah jatuh di bawah 30 ribu dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima bulan. Hal ini kemungkinan karena terpukul oleh tindakan keras China terhadap mata uang kripto paling populer di dunia.
Foto:

Pihak berwenang memerintahkan penutupan 26 tambang minggu lalu, menurut pemberitahuan yang beredar luas di situs media sosial China dan dikonfirmasi oleh mantan penambang Bitcoin.

Sichuan, daerah pegunungan di barat daya China adalah rumah bagi banyak tambang kripto, pada dasarnya pusat-pusat besar dengan rak demi rak prosesor komputer, karena banyaknya pembangkit listrik tenaga air di sana.

China menyumbang sekitar 65 persen dari produksi Bitcoin global tahun lalu, dengan peringkat Sichuan sebagai produsen terbesar kedua, menurut penelitian oleh University of Cambridge.

Bulan lalu, kabinet China, Dewan Negara, mengatakan, akan menindak penambangan dan perdagangan mata uang kripto sebagai bagian dari kampanye untuk mengendalikan risiko keuangan.

Beberapa analis telah memperingatkan potensi penurunan lebih lanjut dalam harga Bitcoin karena fenomena grafik harga yang dikenal sebagai 'death cross', yang terjadi ketika garis tren rata-rata jangka pendek melintasi di bawah garis tren rata-rata jangka panjang.

Mata uang kripto lainnya juga turun karena investor khawatir tentang regulasi mata uang digital yang lebih ketat di seluruh dunia.

Secara terpisah, rumah lelang Sotheby's mengatakan, berlian langka berbentuk buah pir yang diperkirakan akan terjual sebanyak 15 juta dolar AS dapat dibeli di lelang bulan depan menggunakan mata uang kripto. Ini pertama kalinya berlian sebesar itu ditawarkan dalam penjualan publik dengan mata uang digital. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement