Sebagai BUMN, Pertamina juga diamanatkan untuk memenuhi ketahanan energi dan menyediakan akses energi secara nasional. Untuk itu, perusahaan terus melakukannya melalui sejumlah inisiatif unggulan seperti BBM Satu Harga dan implementasi One Village One Outlet (OVOO).
Selain itu, di seluruh wilayah operasi, Pertamina membangun program pemberdayaan dalam rangka memperkuat hubungan baik dengan masyarakat. Perusahaan juga melakukan rekrutment dan pengembangan karyawan, termasuk membuka jalan bagi penyandang disabilitas untuk bergabung dengan perusahaan.
“Pertamina juga memimpin dalam mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja. Dua dari enam Dewan Direksi adalah perempuan dan di tingkat manajemen senior, jumlah perempuan lebih dari 16 persen,” imbuh Nicke.
Terkait aspek Tata Kelola, Pertamina juga telah meluncurkan New Pertamina Clean Charter pada Juni 2020 sebagai salah satu upaya penerapan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Suap. Termasuk menghindari konflik kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi manajemen profesional, kepercayaan dan integritas yang pelaksanaannya mengacu pada prinsip GCG yang kuat di seluruh organisasi.
Ke depan, penerapan ESG di Pertamina Group akan semakin terintegrasi dan termonitor dengan maksimal sebagai bentuk komitmen untuk keberlanjutan perusahaan.
“Kami percaya bahwa implementasi transisi Energi dan Strategi ESG secara keseluruhan akan memberikan benefit untuk kelangsungan bisnis, meningkatkan daya saing, menurunkan risiko bisnis, meningkatkan kesejahteraan karyawan, meningkatkan reputasi Pertamina, dan menyediakan akses permodalan yang kompetitif,” pangkas Nicke.
Keberhasilan program ESG Pertamina ini dapat memberi manfaat berkelanjutan (sustainability) juga bagi lingkungan dan masyarakat.