Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan BPPSDMP melalui 10 Tempat Uji Kompetensi (TUK) UPT BPPSDMP akan melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian THL-TBPP yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami laporkan bahwa 11.590 THL-TBPP yang sudah mengabdi puluhan bahkan belasan tahun atas perjuangan dan kegigihan Bapak Menteri Pertanian saat ini mereka sudah menjadi ASN PPPK. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa atas perjuangan Bapak untuk para THL-TBPP yang sudah diangkat menjadi ASN PPPK,” ucap Dedi.
Dedi menerangkan saat seleksi penerimaan ASN PPPK tidak semua THL-TBPP lulus seleksi dilakukan dan ada beberapa yang tidak mengikuti seleksi sehingga saat ini masih ada sebanyak 2.168 orang berprofesi sebagai THL-TBPP. Namun, untuk tetap meningkatkan kemampuan didalam memberikan penyuluhan kepada para petani maka BPPSDMP memastikan kompetensi penyuluh pertanian melalui Pendidikan, pelatihan maupun pengalaman kerja
“Sertifikasi adalah proses akhir dari pelatihan pelatihan peningkatan kapasitas tersebut . Jadi sertifikasi itu dalah bukti bahwa THL-TBPP yang Insyah Allah dalam beberapa hari ini akan mengikuti sertifikasi adalah kompeten sebagai penyuluh pertanian dilapangan,” kata Dedi.
Melalui kegiatan Sertifikasi kompetensi ini, penyuluh pertanian yang kompeten, profesional dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya diharapkan mampu menjadi penyuluh pertanian yang mampu bekerja cepat, cermat, akurat, memiliki target yang jelas, mampu bekerja sama, taat aturan, serta memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis.
“Semangat untuk para penyuluh pertanian dalam mensukseskan upaya mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani,” tukas Dedi.