EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Keuangan mencatat penawaran pada lelang surat utang negara (SUN) sebesar Rp 107,78 triliun. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, angka tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang penerbitan surat utang tersebut pada 2021. 

"Incoming bid pada lelang hari ini mencapai rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah penerbitan SUN melalui lelang dan merupakan rekor tertinggi lelang SUN tahun 2021," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/8).

Menurutnya, salah satu faktor utama yang memengaruhi tingginya penawaran adalah penurunan yield obligasi AS atau US Treasury 10 tahun yang mencapai level 1,15 persen dan tingginya likuiditas di pasar keuangan domestik.

"Selain itu, Bank Indonesia juga masih menahan BI7DRRR level 3,5 persen seiring dengan masih rendahnya tingkat inflasi domestik," katanya.

Dia juga menjelaskan, penawaran yang masuk pada lelang hari ini masih didominasi investor domestik dengan proporsi 88,4 persen. "Namun, terdapat kenaikan partisipasi asing dari 7,6 persen di lelang sebelumnya menjadi 11,6 persen dari total bid yang masuk pada lelang hari ini. Bid terbesar terdapat pada tenor enam dan 11 tahun," katanya.

Pada lelang SUN tersebut, lanjut dia, juga terdapat penurunan weighted average yield (WAY) yang dimenangkan seluruh seri obligasi negara yang ditawarkan sebesar satu sampai 13 bps dibandingkan pada lelang sebelumnya.

"Penurunan WAY terbesar pada tenor lima tahun yaitu mencapai 13 bps dibanding pada lelang sebelumnya," kata Deni.

Pada lelang SUN rutin, Selasa (3/8), pemerintah menyerap dana Rp 34 triliun dari lelang tujuh seri SUN di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp 107,78 triliun. Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Agustus 2021 mencapai Rp 472,24 triliun.

“Realisasi lelang ini memenuhi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 33 triliun,” ucapnya.