EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi mengatakan terdapat beberapa hal yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha dari penggunaan Local Currency Settlement (LCS). Saat ini, negara yang sudah bekerja sama di dalam LCS tersebut yaitu Malaysia, Jepang, dan Thailand.
"Mata uang lokal tergantung dengan kita bekerja sama dengan negara mana (rupiah, ringgit, dan yen) dapat digunakan untuk transaksi perdagangan termasuk investasi dan transfer tanpa dikonversi dulu ke dolar AS jadi lebih murah," kata Doddy dalam konferensi video, Jumat (6/8).
Dia menjelaskan, biaya konversi rupiah ke dalam mata uang lokal menjadi lebih efisien. Hal tersebut dikarenakan menggunakan kuotasi harga secara langsung dan ditransaksikan secara langsung antara rupiah dengan mata uang negara mitra LCS tanpa perlu cross rate terlebih dahulu ke dolar AS.
Selain itu, yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha yakni tersedianya alternatif pembiayaan ekspor atau direct investment dalam mata uang lokal. Doddy memastikan terdapat instrumen hedging atau lindung nilai dalam mata uang lokal.
"Exposure risiko bisa di-hedge dengan biaya lebih efisien," tutur Doddy.
Doddy menambahkan, LCS juga memperluas akses pelaku usaha ke mata uang asing selain dolar AS. Dengan begitu menurutnya dapat mendiversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi.
"Pelaku usaha juga dapat menambah alternatif instrumen investasi selain dolar AS," jelas Doddy.