EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, tidak ada bentuk selebrasi peringatan Hari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Nasional 2021. Ia justru mengajak semua pihak berkonsolidasi demi mempertahankan UMKM.
Ia menuturkan, kondisi dan posisi UMKM sebagai navigasi untuk melangkah bersama memperkuat serta memajukan sektor tersebut. Teten menyebutkan, 99 persen pelaku UMKM masih didominasi oleh usaha mikro dan berusaha dalam skala kecil serta informal.
Per 30 Juni 2021, baru 2,6 juta UMKM yang terdata di Online Single Submission (OSS) atau sistem perizinan daring terpadu guna mempermudah kegiatan berusaha. Sementara, per 5 Mei 2021 porsi kredit UMKM masih Rp 1.000 triliun atau 20 persen dari total kredit keseluruhan pelaku usaha, termasuk usaha besar, senilai Rp 5.576 triliun.
Selanjutnya baru 22,7 persen UMKM yang hadir dalam ekosistem digital atau sekitar 14,6 juta pelaku usaha. "Biarpun angka pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai 7,07 persen (year on year/yoy), adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kuartal II dan III akan menghadirkan tantangan bagi aktivitas usaha," ujar Teten dalam Pertemuan Puncak Peringatan Hari UMKM Nasional secara virtual, Kamis (12/8).
Teten pun menerangkan upaya pemerintah dalam meredam tantangan pandemi, di antaranya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021. Sebanyak 21 persen atau Rp 161,2 triliun di antaranya dialokasikan bagi UMKM.
Selain itu ada Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk 12,8 juta usaha mikro dan tambahan subsidi bunga KUR 3 persen dengan anggaran sebesar Rp 3,45 triliun. "Seiring daya upaya dan kerja bersama dalam terus memitigasi dampak pandemi bagi UMKM," kata dia.
Ia berharap, kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan kebangkitan UMKM Indonesia agar mengangkasa kembali. "Sembari beradaptasi di tengah disrupsi pandemi mempersiapkan transformasi UMKM," kata Teten.