PLTS menjadi salah satu energi terbarukan yang sedang gencar digalakkan pemasangannya karena potensinya yang sangat besar. Menurut data Kementerian ESDM, potensi tenaga surya di Indonesia mencapai 208 GW. Selain itu waktu instalasi yang dibutuhkan relatif singkat dan biaya investasi tidak mahal. Kelebihan ini membantu mempercepat pencapaian target bauran energi serta penurunan emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030. Selain penurunan emisi karbon yang dihasilkan, PLTS memberikan keuntungan ekonomis bagi penggunanya, yaitu penghematan biaya penggunaan listrik.
"PT Badak NGL turut mendukung program Pemerintah dalam penurunan emisi CO2 dengan semangat sinergi Pertamina Grup. Pemanfaatan energi listrik dari PLTS Badak LNG untuk operasional Kilang LNG Bontang, merupakan diversifikasi sumber energi bagi Perusahaan dan memberikan penghematan biaya operasi sekitar Rp 5 miliar per tahun yang secara tidak langsung dinikmati oleh para produsen gas" tutur President Director & CEO PT Badak NGL, Gema Iriandus Pahalawan.
Selain pada area operasi Pertamina, PNRE juga sedang gencar untuk memasang PLTS pada SPBU. Tahun lalu 63 SPBU telah terpasang PLTS dan tahun ini diproyeksikan akan terpasang setidaknya di 200 SPBU di Pulau Jawa. Dalam jangka panjang PNRE menargetkan PLTS terpasang di 1.000 SPBU.