EKBIS.CO, SEMARANG—Perkembangan teknologi mesin kendaraan di era modern terus mendorong kesadaran masyarakat untuk meggunakan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Hal tersebut turut mendongkrak konsumsi BBM jenis Gasoline dengan Research Octane Number (RON) di atas 91 oleh masyarakat, termasuk di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), Brasto Galih Nugroho mengatakan, peningkatan tersebut terlihat dari konsumsi jenis BBM dengan RON di atas 91, dalam tiga tahun terakhir.
Salah satunya adalah produk BBM jenis Pertamax, produk BBM dari Pertamina yang memiliki RON 92. “Konsumsi Pertamax dalam kurun tiga tahun terakhir di wilayah Jawa Tengah dan DIY terus mencatatkan kenaikan.
Di mana, rata- rata harian konsumsi Pertamax di Jawa tengah dan DIY pada tahun 2020 meningkat sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan konsumsi BBM jenis yang sama, pada tahun 2019.
Di tahun 2021 sampai dengan bulan Agustus realisasi konsumsi harian BBM jenis Pertamax tersebut juga sudah mencatatkan kenaikan hingga sebesar 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020,” jelasnya, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/8).
Tidak hanya itu, lanjut Brasto, proporsi konsumsi BBM jenis Pertamax --jika dibandingkan dengan konsumsi produk BBM gasoline lain, seperti Premium (RON 88) dan Pertalite (RON 90)-- juga mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Pada tahun 2019 proporsi konsumsi BBM jenis Pertamax terhadap BBM gasoline lain masih berkisar 15 persen. Angka tersebut kemudian mengalami peningkatan menjadi 21 persen, pada tahun 2020 lalu.“Sedangkan di tahun 2021 ini, konsumsi BBM jenis Pertamax juga telah mengalami peningkatan lagi, menjadi 23 persen dari konsumsi BBM gasoline secara keseluruhan,” tambah Brasto dalam keterangannya.
Ia juga menyampaikan, BBM jenis Pertamax memiliki sejumlah keunggulan, tidak hanya bagi peerforma mesin, namun juga memiliki keunggulan dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan.
Jika dilihat dari nilai RON 92, produk Pertamax sangat sesuai dengan rekomendasi pabrikan mayoritas kendaraan modern saat ini atau kendaraan bermotor keluaran tahun 2000 ke atas, yang memliki tingkat kompresi 10 hingga 11:1,” jelas Brasto.
Tidak hanya itu, dalam produk Pertamax juga memiliki kandungan formula zat aditif yang disebut dengan Pertatec (Pertamina Technology) yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin.
Sehingga mesin kendaraan bermotor relatif menjadi lebih awet, mampu menjaga mesin dari korosi (karat) serta mampu menjaga pemakaian bahan bakar yang lebih efisien pada saat mesin bekerja.
Artinya, kesesuaian antara jenis mesin kendaraan bermotor dengan jenis BBM yang dipilih, bakal menghasilkan performa mesin kendaraan bermotor yang semakin baik dan upaya mengoptimalkan kerja mesin.
“Sebaliknya, apabila jenis BBM yang digunakan tidak sesuai dengan rekomendasi mesinnya justru akan menyebabkan dampak buruk bagi mesin kendaraan bermotor, seperti cepat boros dan mesin tidak awet,” tegasnya.
Terkait dengan isu mengenai kelsetarian lingkungan—penggunaan BBM jenis Pertamax juga bakal memberikan manfaat yang baik bagi upaya menjaga kelestarian serta keberlangsungan lingkungan.
Karena baku mutu Pertamax telah sesuai dengan arahan pemerintah dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penerapan Bahan Bakar Standar Euro 4 (RON 92).
Oleh karena itu, selain berkualitas, produk BBM jenis Pertamax ini juga masuk kategori BBM ramah lingkungan, karena kandungan sulfur yang dihasilkan pada gas buang mesin kendaraan maksimal 500 ppm.
Sehingga akan mampu menjaga kualitas udara yang keluar dari gas buang. “Kedua keunggulan tersebut dimiliki oleh BBM jenis Pertamax, hingga kian banyak digunakan oleh masyarakat,” kata Brasto.