EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengalokasikan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2022 sebesar Rp28,2 triliun."Pada tahun 2022, program ini masih terus berlanjut. Pemerintah akan mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan dengan total sebesar Rp28,2 triliun untuk target sebesar 200.000 unit rumah subsidi melalui dana FLPP," ujar Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna dalam seminar daring di Jakarta, Jumat (20/8).
Menurut Herry, Pada tahun 2021, Pemerintah mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan sebanyak 157.500 unit melalui FLPP. Selain itu juga Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 18.000 unit. Adapun realisasinya hingga Agustus 2021, penyaluran FLPP sudah mencapai lebih dari 73 persen.
"Menurut kami ini perlu kita manfaatkan bersama dalam rangka memberikan rumah bagi semua masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR yang membutuhkan," kata Herry.
Sebagai informasi, capaian kinerja subsidi perumahan FLPP, Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan BP2BT selama enam tahun terakhir mencapai rata-rata 200.000 unit per tahun. Sedangkan untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) mencapai kurang lebih 139.000 unit per tahun.
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR menyebutkan per 10 Agustus 2021 telah menyalurkan dana FLPP sebanyak 72,02 persen dari target 157.500 unit pada 2021. Tercatat dari dashboard management control PPDPP, dana yang tersalurkan untuk FLPP per 10 Agustus sebanyak 113.438 unit atau senilai Rp12,37 triliun, sehingga total penyaluran periode 2010-2021 sebanyak 878.293 unit atau Rp67,96 triliun.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan dari penyaluran ini diprediksi target pencapaian akan selesai Oktober mendatang sesuai kesepakatan antara PPDPP dan bank pelaksana FLPP. Rencananya, akhir Agustus mendatang, PPDPP akan mengadakan pertemuan dengan bank pelaksana terkait dengan evaluasi triwulan III 2021.