EKBIS.CO, JAKARTA -- Implementasi konsep bandara pintar (smart airport) dinilai tepat mendorong pertumbuhan sektor aviasi dan pariwisata, termasuk mendorong pemulihan (rebound) setelah terdampak pandemi COVID-19.
Di dalam webinar Indonesia Smart Airport Forum (ISAF 2021), para pembicara menyampaikan pandangan mengenai definisi smart airport dan implementasinya sehingga menjadi kunci kebangkitan aviasi dan pariwisata. Berikut pandangan para narasumber mengenai smart airport yang disampaikan di dalam ISAF 2021:
1. Smart airport melahirkan inovasi berbasis teknologi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan inovasi-inovasi yang dilakukan di sektor penerbangan melalui pengembangan teknologi digital dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata di tengah pandemi Covid-19.
“Melalui forum ini [ISAF 2021] diharapkan dapat menghasilkan inovasi baru baik dari segi bisnis dan teknologi digitalisasi. Yang dapat dikembangkan dan disinergikan dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi dan pariwisata di Indonesia,” jelas Menhub.
2. Smart airport adalah bandara yang mengedepankan teknologi dan kolaborasi
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan smart airport adalah bandara yang menggunakan teknologi sebagai kunci, mengutamakan otomatisasi, beroperasi efisien, dan mendapat hasil besar dengan hemat biaya operasional.
AP II juga menerapkan konsep Connected pada pengembangan bandara, sehingga bandara mengedepankan kolaborasi stakeholder, mengutamakan informasi sebagai kunci utama, beroperasi dengan tangguh di setiap kondisi, dan manajemen yang saling terhubung.
"Pengembangan bandara AP II saat ini merujuk pada ‘Smart’ dan ‘Connected’, untuk mendukung visi kami sebagai Smart-Connected Airport Operator," ujar Muhammad Awaluddin.
3. Smart airport adalah bandara yang memberi manfaat lebih
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan smart airport adalah bandara yang memanfaatkan teknologi termasuk kecerdasan artificial (artificial intelligent) untuk meningkatkan pendapatan operator, memberikan peningkatan pelayanan dan pengalaman perjalanan bagi penumpang, mewujudkan inisiatif hijau melalui energi baru terbarukan (EBT), serta beroperasi lebih efisien.