EKBIS.CO, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini mengundang sejumlah asosiasi peternak ke Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/9).
Salah satu yang turut diundang ke Istana yakni Suroto, pembentang poster yang ditangkap polisi saat kunjungan kerja Presiden di Blitar, Jawa Timur pada Selasa (7/9) lalu.
Selain Suroto, Presiden juga mengundang Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun, serta didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
“Kami belum pernah mendapatkan kesempatan tetapi syukurlah dengan adanya Pak Suroto membentangkan poster dan ada insiden kecil meskipun tidak berlanjut ini kami bisa hadir diundang dan saat ini dengan mendengar keluhan dari kami, Presiden langsung memberikan solusi jitu,” ujar Ketua Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso usai pertemuan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.
Kepada Presiden, Yudianto menyampaikan berbagai hambatan yang dialami oleh para peternak, salah satunya yakni kondisi pakan ternak yang mahal dan terpuruknya harga telur saat ini. Ia menyebut, harga pakan ternak yakni jagung di pasaran saat ini mencapai Rp 6 ribu.
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), Rofi Yasifun, menambahkan, dalam pertemuan ini Presiden telah berjanji akan menyediakan jagung dengan harga yang ideal yakni sebesar Rp 4.500 untuk 30 ribu ton jagung.
Terkait hal ini, Presiden telah menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan agar segera menyelesaikan masalah yang dihadapi para peternak dengan menyediakan harga pakan ternak yang terjangkau.
“Perintahnya kepada Mendag dan Menteri Pertanian adalah melakukan langkah cepat pekan ini juga agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal (yakni), Klaten, Blitar, dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Selain itu, pemerintah juga menyediakan opsi untuk memberikan subsidi pada tiga daerah sentra peternakan. Untuk melindungi para peternak, Presiden juga menginstruksikan jajarannya untuk menyiapkan sejumlah regulasi.
“Kalau perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan,” tambah Mentan.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menyebut terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan di Indonesia. Menurutnya, hal ini terjadi ketika harga komoditas terutama pakan untuk perunggasan mengalami kenaikan, khususnya pada komoditas jagung dan gandum. Kondisi ini menyebabkan ongkos dari produksi petani atau peternak menjadi sangat tinggi. Karena itu, ia berjanji akan menyesuaikan harga jagung berdasarkan batasan dari Kementerian Perdagangan yakni sebesar Rp 4.500.
“Ini menyebabkan ongkos daripada produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi, sedangkan karena Covid harga kebutuhan itu menurun yang menyebabkan terjadi Delta yang besar,” ujarnya.
Bersama Mentan, dia akan berupaya memastikan harga kebutuhan para peternak tersebut terjangkau. Lutfi berharap, terobosan yang disiapkan untuk menyeimbangkan harga pangan di sektor perunggasan ini dapat selesai dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan kita akan segera menyelesaikan pada akhir minggu ini dengan terobosan-terobosan tentunya untuk terutama pakan bagi perunggasan tersebut,” tambah Lutfi.