EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif transformasi yang dilakukan klaster BUMN pangan. Menurut Erick, transformasi sektor pangan menjadi keharusan di era saat ini.
"Kita harus bisa menyeimbangkan berapa produksi dalam negeri dan berapa yang impor," ujar Erick saat peluncuran produk bersama Warung Pangan di Kompleks Pergudangan BGR Logistics Divre Jakarta Utara, Kamis (16/9).
Sejak awal, Erick bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mendorong terciptanya ekosistem baru dalam rantai pasok pangan yang terintegrasi. Kata Erick, pemerintah serius membangun kemandirian pangan. Hal ini ditunjukan dengan pembentukan Badan Pangan Nasional yang tertuang dalam Perpres Nomor 66/2021.
"Alhamdulillah, Bapak Presiden kemarin sudah mengeluarkan (perpres) Badan Pangan Nasional, suatu badan yang akan kita tunggu kinerjanya dan kita harap ini bisa menjadi kenyataan secepat mungkin," ucap Erick.
Dari sisi BUMN, Erick mengaku tengah mempersiapkan pembentukan holding pangan yang terdiri atas PT Perikanan Indonesia (Perindo) PT Berdikari, PT Garam, PT Perikanan Nusantara (Perinus), PT Pertani, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Sang Hyang Seri (Persero) yang akan dipimpin PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk holding.
Baca juga : Datang Pagi Bukan untuk OTT, Tapi untuk Bereskan Meja
Nantinya, ucap Erick, holding pangan akan memiliki dua tugas utama yakni penugasan pemerintah dan bersaing di pasar terbuka secara komersial. Erick berpesan, holding pangan tidak menjadi menara gading dan harus tetap berkolaborasi dengan swasta dan pemerintah daerah (pemda) dalam memperkuat ekosistem pangan nasional.
"Saya tidak mau ada oknum di BUMN yang melakukan tindak korupsi karena berdasarkan proyek, bukan berdasarkan proses bisnis yang baik. Saya juga meminta swasta yang bermitra dengan BUMN jangan ngakali, harus kerja sama yang saling menguntungkan," kata Erick menambahkan.