EKBIS.CO, BOGOR -- Salah satu kunci sukses usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang tepat akan mampu memberikan eksposur pada produk sehingga kostumer akan berdatangan.
Agrianita IPB University bersama Alumni IPB University Angkatan 32 menghelat talkshow menarik dengan menghadirkan Fajar Kusuma Nugraha yang merupakan Project Manager Digitalisasi Kredit Bisnis Kecil dan Program di Bank Negara Indonesia (BNI) untuk membekali para pelaku UMKM di Indonesia dengan ilmu marketing di event Agrianita's Craft and Food Festival (ACFF) 2021, Ahad (26/9). Para peserta dari berbagai daerah di Indonesia menyaksikan gelaran ini melalui aplikasi Zoom.
Dirasakan maupun tidak, pandemi membuat proses transformasi digital menjadi lebih cepat. Aktivitas ekonomi UMKM yang sebelumnya tatap muka di saat pandemi mau tidak mau harus beralih pada sistem digital. Fajar Kusuma menyebutkan bahwa BNI siap memberikan dukungan serta pendampingan kepada para pelaku usaha UMKM.
Fajar menyebutkan bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM di antaranya adalah akses permodalan usaha, akses layanan keuangan dan transaksional, akses informasi dan teknologi, serta akses pasar.
“Kebijakan pemerintah untuk mendukung UMKM di antaranya meningkatkan alokasi plafon kredit usaha rakyat (KUR) untuk UMKM yang pada 2020 senilai Rp 198 triliun menjadi Rp 285 triliun. Kami juga mengalokasikan target pembiayaan bank untuk UMKM hingga 30 persen pada tahun 2024 ,” paparnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Disebutkannya, program digitalisasi UMKM oleh BNI di antaranya ialah penyediaan akses layanan keuangan dan transaksional perbankan seperti smart farming, smart fisheries, smart preneur, dan smart financing. BNI juga melakukan kolaborasi bersama berbagai e-commerce dalam pemanfaatan big data mitra UMKM.
Dalam mendukung proses digitalisasi UMKM, BNI telah membuat tiga tahapan langkah yang akan ditempuh. Langkah pertama ialah memberikan edukasi bagi para pelaku UMKM. Dalam hal ini BNI bekerja sama dengan berbagai lembaga baik dari sektor pendidikan, pemerintahan, swasta, maupun praktisi UMKM yang sudah sukses.
“Kami bekerja sama dengan pihak-pihak yang bisa membantu pendampingan, supaya bisa menjadi inspirasi bapak ibu sekalian untuk memulai dan membesarkan usaha ke level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, setelah memberikan edukasi atau literasi terkait marketing, BNI juga menyediakan kerjasama promosi produk dan jasa UMKM bagi para mitranya. Kanal-kanal yang BNI sediakan di antaranya adalah website dan media sosial. Selain itu BNI juga memungkinkan bagi para mitranya untuk saling terhubung dan berintegrasi dalam menjalankan usaha.
Saat ini, sebutnya, BNI telah memiliki enam kantor cabang luar negeri yaitu Singapura, Hongkong, Tokyo, Seoul, New York dan London serta satu sub-branch di Osaka dan anak perusahaan di Hongkong (yaitu BNI Remittance ). “Dengan begitu BNI dapat membantu para pelaku UMKM yang berniat melebarkan sayap usahanya ke negara-negara tetangga,” tuturnya.
Melalui platform Xpora, BNI berusaha menyediakan etalase bagi para pelaku UMKM. “Selain itu untuk mendukung proses globalisasi produk UMKM, BNI berkomitmen memberikan dukungan mulai dari produk trade berbiaya rendah hingga akses kepada inkubasi dan B2B matchmaking,” paparnya.