EKBIS.CO, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, bisnis Multi Level Marketing (MLM) merupakan bisnis yang menjanjikan namun bagi sebagian besar lainnya, MLM adalah bisnis fatamorgana yang menakutkan. Seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, Sabtu (30/9/2023), MLM pernah merajai konsep bisnis di Tanah Air. Tak jarang, sampai saat ini, tetap ada yang salah mengartikan bisnis MLM sebagai money game atau permainan uang.
Namun kini, Citra Nusa Insan Cemerlang atau dikenal dengan CNI yang menjadi salah satu pioneer perusahaan MLM terbesar dan terpercaya di Indonesia sejak 1986 berubah haluan.
Di tengah persaingan bisnis dan adanya pergeseran tren pasar yang semakin mengusung proses digitalisasi, mendorong CNI untuk bertransformasi dan berinovasi dalam melakukan sistem pemasaran produknya.
Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-37 pada 1 Oktober, CNI memutuskan untuk mengakhiri keanggotaannya di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan meninggalkan skema MLM dalam memasarkan produk-produknya.
CNI kini fokus pada pemasaran berbasis Mixed Marketing Concept. Melalui Mixed Marketing Concept, produk CNI dapat menjangkau konsumen dengan lebih luas lagi karena dapat dibeli secara offline, dan secara online di market place yang selama ini berdasarkan aturan pemerintah tidak bisa dilakukan oleh perusahaan dengan basis MLM.
“Sebagai pelaku bisnis, kita dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga CNI yang akan selalu Inovatif, Kreatif dan Adaptif dalam menjalankan roda bisnisnya khususnya yang berkaitan dengan dunia digital. Oleh sebab itu, kami memutuskan untuk meninggalkan skema MLM dan beralih ke Mixed Marketing Concept”, kata Abrian Natan, CEO CNI Indonesia.
Untuk melengkapi proses transformasi tersebut, CNI juga berencana akan mengubah logo maupun identitas perusahaan lainnya. Keputusan ini diambil untuk menciptakan image baru CNI sebagai perusahaan healthy lifestyle yang dapat diterima di kalangan milenial dan Gen Z. Sebagaimana diketahui generasi tersebut merupakan pasar terbesar di Indonesia saat ini dan memiliki akses teknologi paling kuat dibandingkan generasi lainnya.