EKBIS.CO, JAKARTA -- Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia turut berpartisipasi dalam Dubai Expo 2020 yang diselenggarakan 1 Oktober 2021 sampai 31 Maret 2022. Keterlibatan mereka merupakan ajang strategis dalam menunjukkan potensinya kepada pasar dunia.
“Ini merupakan momen yang tepat untuk menciptakan iklim investasi, kerja sama dan peluang perdagangan berkelanjutan bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di tanah air,” kata Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba. Tema Paviliun Indonesia pada Dubai Expo 2020 yakni Creating the Future, From Indonesia To the World.
Paviliun Indonesia dalam Dubai Expo 2020 selama enam bulan ke depan akan menampilkan lebih dari 300 produk UMKM siap ekspor. Di antaranya komoditas, kerajinan, interior, tekstil hingga produk fashion.
Pada ajang ini, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) berpartisipasi dengan membawa produk yang memanfaatkan natural resources, produk rempah olahan untuk mendorong program spice up to the world, penerapan research and development dalam waste management, dan healthy food. Peran serta Indonesia dalam Dubai Expo 2021 merupakan kolaborasi antar Kementerian/Lembaga antara lain Kementerian Perdagangan yang juga langsung hadir Menteri Perdagangan M.Lutfi, Dubes RI untuk UEA, Konjen RI untuk Dubai, serta ITPC Dubai.
Semua pihak mendukung adanya kerja sama Kemenkop melalui Smesco Indonesia dengan Atase Perdagangan dan ITPC di 44 negara dalam pengembangan ekspor UKM khususnya market intelligence, promosi luar negeri, dan business matching. “Kemenkop membuat desain kebijakan pengembangan UMKM dengan menciptakan ekosistem bisnis, mulai dari pelatihan peningkatan kualitas produk, pembiayaan, adaptasi teknologi, pemasaran, dan sistem rantai pasok,” tuturnya.
Hanung menjelaskan, produk yang dipromosikan pada Dubai Expo 2020 yaitu produk makanan kemasan dari Restu Mande Bandung, Matoh Banyuwangi, olahan kelapa dari Kulaku Banyuasin, produk makanan organik dari Ladang Lima Surabaya, produk kopi oleh Virgil Flores, dan produk homedecor rumah premium oleh Indo Risakti Bantul dan Raja Mas Cilacap. “Produk homedecor premium memanfaatkan bahan alami dan bahan daur ulang seperti eceng gondok, lamun, kulit pisang, mendong dan kayu daur ulang. UKM bekerja sama dengan pengrajin rumah tangga dan menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan fair trade,” jelas dia.
Baca juga : Gandeng PPKUKM DKI, Rhino Indonesia Dorong Kemajuan UMKM
Semakin intensifnya UMKM Indonesia dalam berbagai pameran diyakini sebagai salah satu cara meningkatkan kontribusi ekspor UKM terhadap nilai ekspor nasional. Hanung optimistis UMKM dapat berkontribusi lebih dari 17 persen terhadap nilai ekspor nasional pada 2024.
Nilai ekspor Indonesia priode Januari sampai Juli 2021 naik 31,36 persen dibandingkan periode sama 2020. Kementerian Koperasi dan UKM di Dubai Expo 2020 menggelar Business Forum dan Business Matching pada 4 Oktober 2021 yang mengundang pembeli potensial dari perusahaan hotel, restoran dan kafe, serta perusahaan retailer di UEA.