1. Perbedaan pola pikir
Trading adalah aktivitas yang sangat berbeda dengan investasi biasa. Perbedaan ini terletak dari pola pikir di mana pola pikir investor dalam berinvestasi. Seringkali hal ini disertai ikatan emosional terhadap aset yang di investasikan. Sedangkan trader lebih fokus atas pergerakan harga dimana keuntungan bisa diambil.
Walaupun sekilas serupa, aktifitas ini memiliki pandangan yang berbeda, dimana pola pikir investor lebih mengarah terhadap perkembangan jangka panjang suatu aset investasi, sedangkan dalam trading lebih mengarah terhadap naik atau turunnya harga suatu aset dalam jangka pendek.
2. Terlalu berspekulasi
Kebanyakan traders memiliki perspektif dimana suatu trade akan dilakukan tanpa arahan atau fondasi yang jelas. Tentunya ini lebih mengarah ke spekulasi tanpa sebab. Ini mengakibatkan pola pikir dimana kalau trading yang dipikirkan adalah keuntungan tanpa memikirkan resiko, dan juga mentalitas dimana modal kecil bisa dijadikan keuntungan besar menggunakan leverage dan margin trading tanpa mengerti resiko yang diambil.
3. Agresif berlebihan
Trading secara aggressive adalah kondisi dimana trader merasakan adanya kewajiban untuk trading walaupun situasi pasar sedang dalam keadaan yang tidak optimal. Hal ini biasanya dipicu karena ada perasaan Fear Of Missing Out dan mengakibatkan kondisi dimana trading dilakukan secara berlebihan, bahkan mengejar pergerakan pasar yang sudah berjalan dimana ini juga menambah resiko pada suatu posisi.
Ini bisa disebut sebagai ‘OverTrading’ dan memiliki dampak yang sangat merusak terhadap mentalitas kita dalam trading dan membuat semua rencana trading ataupun pattern kita dalam trading terganggu.
4. Over Analyzed
Over Analysis yang berujung pada Overthinking adalah kesalahan berikutnya dan ini adalah dampak dari analisa yang berlebihan dalam memikirkan suatu trade, biasanya ini akan timbul setelah rugi dalam beberapa trade secara berturut-turut.
Situasi ini muncul karena dampak psikologis akibat mental yang kurang kuat yang timbul dalam bentuk rasatakutakanadanyakerugian yang berlanjut dalam trading. Situasi ini bisa berdampak negatif apabila trade yang sudah direncanakan tidak di eksekusi dan ternyata trade itu adalah winning trade ini akan berdampak negatif terhadap mentalitas seorang trader yang kemudian berbalik merasa jago. Situasi ini lebih sering dialami oleh technical trader di mana penggunaan indikator dilakukan secara berlebihan.
5. Kurang bertanggung jawab
Kesalahan selanjutnya adalah tidak bisa menerima hasil trading apabila rugi dan tidak menghargai keuntungan yang diperoleh apabila suatu trader berhasil. Ini memiliki ikatan erat dengan disiplin seorang trader, terutama dalam hal tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Sindrome ini akan membuat trader yang rugi merasa kerugian itu bukanlah tanggung jawabnya tetapi akan menyalahkan pihak lain. Disinilah konsep merasa ditipu oleh market dan broker muncul, sebenarnya ini disebabkan oleh kurangnya manajemen resiko dan trade planning yang baik.